Takut Jatuh, AJS Tolak Adegan Lompati Rumah Korban Perampokan di Pondok Indah

Takut Jatuh, AJS Tolak Adegan Lompati Rumah Korban Perampokan di Pondok Indah

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 13 Sep 2016 14:48 WIB
Takut Jatuh, AJS Tolak Adegan Lompati Rumah Korban Perampokan di Pondok Indah
Foto: Mei Amelia/detikcom
Jakarta - Setelah mematangkan perencanaan di RS Qadr, Karawaci dan Hotel Asri, Ciputat, tersangka Andi John (AJS) Cs menuju ke rumah korban di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Tersangka John dan Samadi alias Kucluk yang melakukan eksekusi, sementara tiga tersangka lain meninggalkan lokasi.

Tersangka John dan Samadi tiba di lokasi pada pukul 03.00 WIB, Sabtu (3/9). Sebelumnya, keduanya diantar oleh 3 tersangka lainnya. Satu tersangka yakni Ria Haryanto alias Hans menunggu di dekat portal jalan menuju ke TKP.

Setibanya di TKP, tersangka John dan Samadi mengendap-endap di depan rumah korban. Mereka kemudian bersembunyi di balik tanaman hias di depan rumah korban.
Pelaku mengendap-endap masuk ke rumah korban. (Foto: Mei/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tersangka John kemudian menaiki pundak Samadi dan selanjutnya melompati pagar setinggi sekitar 2 meter. Setelah John masuk, ia kemudian mengambil tas ransel berisi perlengkapan yang dibawa tersangka Samadi.

Setelah perlengkapan diangkat, tersangka Samadi menyusul melompati pagar. Keduanya kemudian sempat bersembunyi di pos satpam di rumah korban.

Tetapi, adegan tersebut tidak diperagakan oleh John. Ia menolak lantaran takut terjatuh.

"Pak saya enggak mau, Pak takut jatuh. Soalnya kemarin sempat jatuh," ujar John kepada polisi di lokasi, Selasa (13/9/2015).

Mendengar hal itu, penyidik pun mengikuti kemauan John. John dibawa masuk ke dalam area pekarangan rumah korban dan dibantu tangga untuk naik ke atas pagar.

Setelah itu, barulah tersangka John mempraktikan saat mengambil tas dan membantu Samadi naik ke atas pagar.
Prarekonstruksi di dalam rumah korban berlangsung tertutup. (Foto: Mei/detikcom)


Hingga pukul 14.30 WIB, prarekonstruksi masih berlangsung. Prarekonstruksi akan dilanjutkan dengan memperagakan detik-detik perampokan dan penyanderaan di dalam rumah korban.

Tetapi dalam adegan tersebut, wartawan tidak diperbolehkan masuk. Sebab, pihak korban keberatan. (mei/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads