"Nanti pukul 15.30 WIB saya baru datang rapat dengan Menko Maritim," kata Ahok di Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016).
Kepada Luhut, Ahok akan menyampaikan manfaat pembangunan tanggul di Jakarta Utara yang bakal mengakomodasi kehidupan nelayan. Di dekat tanggul, akan dibangun rumah susun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kira-kira konsep nelayan mau kita taruh di mana. Nanti semua tanggul yang kami bangun, itu depan tanggul itu rumah susun apartemen yang 16 - 20an lantai itu semua nelayan, tergantung izin dari Halim (Bandara), boleh enggak penerbangan. Tapi mestinya 16 lantai atau berapa lantai," tutur Ahok.
Tanggul itu bakal dibangun setinggi 3,8 meter di laut. Celah antara tanggul yang dibangun dengan daratan di sebelahnya itu bakal diuruk tanah. Di atas tanah urukan akan dibangun fasilitas untuk nelayan.
"Begitu urug, kita langsung bangun buat nelayan, termasuk untuk kapal-kapal nelayan," kata Ahok.
Tanggul itu tak akan menutup sungai, sehingga nelayan nantinya bisa menyandarkan perahunya di tepian tanggul.
Menteri Luhut sebelumnya menyatakan tak ada yang salah dengan reklamasi Pulau G di pantai utara Jakarta. Karena itu, proses pembangunan di Pulau G tetap dilanjutkan.
"Emang enggak ada yang salah. Tidak ada alasan untuk menghentikan," kata Luhut di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/2016).
Menurut Luhut, reklamasi Pulau G dilanjutkan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap aspek legal, lingkungan, hingga teknis.
(dnu/fdn)











































