Hal ini disampaikan Ahok saat meresmikan Pasar Kebon Bawang, Jl Swasembada Barat XVI, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
"Di sini sewa berapa?" tanya Ahok dari panggung peresmian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu dipalakin Rp 20 ribu semalam, oknum kebersihan meminta Rp 20 ribu, oknum yang menyantolkan listrik minta Rp 60 ribu untuk kios 2x2 meter. Jatuhnya bisa Rp 1,8 juta setiap bulan! Bagaimana orang (pedagang) bisa kaya kalau begini?" kata Ahok disambut sorak-sorai.
Belum lagi, pedagang yang ingin berjualan di pasar harus membayar uang suap ke oknum tertentu supaya mendapat lapak berjualan. Namun ada pula pedagang yang nakal, setelah mendapatkan kios atau los (lapak), kemudian pedagang itu menjual lagi ke orang lain.
"Jadi oknum yang kurang ajar itu dari bawah sampai atas ada. Kalau ada oknum kami, maka pecat," kata Ahok disambut tepuk tangan.
Kemudian Ahok menyusuri bagian dalam pasar berlantai keramik ini. Kondisi pasar relatif bersih. Pasar Kebon Bawang ini seluas 3.081 meter persegi dengan luas bangunan 2.806 meter persegi, terdiri dari 96 kios dan 30 los. Biaya pembangunan pasar ini Rp 6,3 miliar.
Ahok menjelaskan, seharusnya Pasar ini selesai dibangun pada era Gubernur Jokowi, hasil kontribusi dari PT Wijaya Karya yang juga telah membangun Pasar Benhil, Jakarta. (dnu/rvk)











































