"Ini konsekuensi karena Wakapolri yang lama menjadi Kepala BIN. Jadi terjadi kekosongan. Saya laksanakan ini secepatnya setelah saya konsultasi pada Presiden, Mensesneg dan lain-lain," ungkap Tito.
Hal tersebut disampaikannya usai melantik Komjen Syafruddin sebagai Wakapolri di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (10/9/2016). Tito mengatakan perlu segera melantik Syafruddin agar kekosongan jabatan Wakapolri tidak berlangsung lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito sengaja bergerak cepat untuk segera melantik Wakapolri baru dengan harapan Syafruddin bisa membantu tugas-tugasnya. Mengingat adanya liburan Idul Adha pada libur panjang akhir pekan ini.
"Harapan dilantik hari ini Pak Syafrudin bisa di-running bergerak membantu saya," kata Tito.
Pertimbangan jenderal bintang empat itu memilih Syafruddin sebagai wakilnya karena mantan Kalemdikpol itu dianggap sebagai Perwira Tinggi yang mumpuni. Menurut Tito, Syafruddin memiliki kompetensi yang memenuhi syarat sebagai Wakapolri.
"Beliau-beliau semua yang bintang tiga memiliki kapasitas baik. Tapi saya melihat Pak Syafruddin memiliki kompetensi yang cukup," tutur dia.
Pengalaman Syafruddin sepanjang menjadi personel Polri juga menjadi pertimbangan Tito. Selain itu, Tito juga melihat kemampuan-kemampuan Syafruddin yang tak bisa dianggap sebelah mata.
"Beliau pengalaman sebagai Kapolda, Wakapolda. Pernah di Kadiv Propam, pendidikan cukup lama. Dan beliau juga memiliki interpersonal skill yang cukup baik," tandas Tito.
Seperti diketahui, Syafruddin hari ini dilantik sebagai Wakapolri menggantikan Budi Gunawan. Budi melepas posisi Wakapolri setelah diangkat menjadi Kepala BIN oleh Presiden Jokowi. (elz/dhn)











































