"Saat ini jumlah usia produktif di Indonesia jumlahnya cukup besar hampir 150 juta. Ini usia NA ada di sini. Dibanding lansia yang 21 juta dan anak 0-14 tahun 68 juta. Kepada manusia muda atau usia reproduksi untuk membangun bangsa," ujar Nila.
Hal ini disampaikan Nila di Sportorium, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ring Road Barat, Bantul, Jumat (26/8/2016). Dia berpesan, para perempuan harus berpengetahuan atas isu kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nila mengingatkan bahwa banyak tantangan yang dihadapi usia produktif, baik yang sifatnya internal maupun eksternal.
"Internal, pertumbuhan penduduk yang sangat cepat meningkat, luas wilayah, geografis, dan infrastruktur yang berbeda," kata Nila.
Sedangkan tantangan eksternal yakni MEA 2015, mobilisasi populasi, dan global burden of disease.
Sesuai dengan Nawacita ke-5 yakni sumber daya manusia yang berkualitas, kata Nila, diharapkan bisa terwujud. Pada tahun 2030-2035 jumlah usia produktif di Indonesia berpeluang untuk dijadikan bonus demografi.
"Jika betul-betul produktif, maka akan jadi bangsa yang kuat," tuturnya.
Dia berharap NA ambil bagian di ranah kesehatan reproduksi yang bukan lagi menjadi hal yang tabu. "Kita harus terbuka, transparan, menjelaskan kesehatan reproduksi pada remaja," tutupnya. (sip/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini