Motif WN Inggris Bunuh Aipda Sudarsa Masih Misteri, Ini Faktanya

Motif WN Inggris Bunuh Aipda Sudarsa Masih Misteri, Ini Faktanya

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Senin, 22 Agu 2016 09:57 WIB
Motif WN Inggris Bunuh Aipda Sudarsa Masih Misteri, Ini Faktanya
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Aipda Wayan Sudarsa tewas setelah terlibat perkelahian dengan warga Inggris, David Taylor. Pemicu pertengkaran antara polisi dengan kekasih Sara Connor (45), warga Australia itu masih misteri.

Jasad Wayan ditemukan di di Pantai Legian, depan Hotel Pullman, Jalan Pantai Kuta, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, pada Rabu 17 Agustus 2016 sekitar pukul 03.45 Wita.

Pembunuhan ini kemudian diusut aparat Polresta Denpasar. Setelah mengantongi sejumlah bukti, polisi menetapkan David dan Sara menjadi tersangka pembunuhan Sudarsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi menemukan bukti-bukti Sudarsa dan David terlibat perkelahian. Penyebabnya masih teka-teki. Beragam dugaan mencuat mulai dari perkelahian tersebut dipicu oleh minuman keras hingga isu pelecehan seksual.

Sementara itu, David membantah menghabisi Sudarsa. Dia bahkan mengaku hendak menolong Sudarsa. Hingga kini, polisi terus berupaya mengusut kasus pembunuhan ini hingga tuntas.

Berikut 4 fakta pembunuhan Aiptu Sudarsa:

1. Bentrok Fisik

Foto: Ilustrasi
Polisi menemukan adanya bukti yang menunjukkan ada perkelahian di antara Aiptu Sudarsa dan David.

"Ada perkelahian, bentrok fisik di antara keduanya David dengan korban (I Wayan Sudarsa)," jelas Kapolres Denpasar Kombes Hadi usai menghadiri upacara penguburan I Wayan Sudarsa di Setra Adat Jimbaran, Bali, Minggu (21/8/2016).

Hadi menyebut bukti itu dikuatkan dengan hasil laboratorium forensik antara korban dan tersangka. Penyidik juga menemukan bukti-bukti fisik yang menguatkan selama olah TKP.

"Bukti yang mendukung masalah darah, luka ada di tubuh korban dan juga kartu identitas tersangka. Kemudian pecahan-pecahan botol dan darah yang ada di tempat dia menginap di homestay," bebernya.

"Hasil forensik sudah keluar dan hasilnya identik makanya kami berani (menetapkan tersangka). Darah korban dan pelaku ada," katanya.
imbuhnya.

2. Miras

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Motif pembunuhan Aipda Sudarsa terus diselidiki. Hingga saat ini belum jelas penyebab terjadinya perkelahian. Namun minuman keras diduga kuat menjadi penyebab hilangnya kesadaran kedua tersangka.

"Motif kemarin sudah disampaikan bapak Kapolda karena minuman sehingga tidak sadar. Di situ sudah menyatakan bahwa berita acara tidak sadar," tukasnya.

Tersangka Sara Connor (45) warga Australia dan David Taylor (34) warga Inggris telah ditangkap di depan Konjen Australia sejak Jumat 19 Agustus.

3. Gigitan di Paha dan Isu Pelecehan Seksual

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Sara Connor (45), warga Australia tersangka pembunuh anggota Lantas Polsek Kuta I Wayan Sudarsa, mengalami beberapa luka pada tubuhnya.

Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo membenarkan ada luka pada kuku Sara. Hadi menyebut penyidik akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendalami kasus tewasnya Aipda Wayan Sudarsa.

"Terkait Sara, benar, ada yang luka. Menurut keterangan tersangka, kuku tersebut gigitan dari korban. Nanti kita dalami," kata Hadi usai menghadiri upacara kremasi I Wayan Sudarsa di Setra Adat Jimbaran, Bali, Minggu (21/8/2016).

Lantas bagaimana soal luka gigitan pada paha kiri Sara? "Nanti kita dalami, ini masih divisum," jawab Hadi.

Pengacara Sara, Erwin Siregar, menyebut ada beberapa luka pada tubuh kliennya. "Sara capek banget, kalau dia misalnya agak stres saya pikir normal. Ada juga luka gigit di paha kirinya, tapi belum jelas digigit siapa. Maka nanti untuk lebih jelasnya pemeriksaan dilanjutkan Senin," beber Erwin.

Selain luka-luka, mencuat isu pelecehan seksual dalam kasus ini. Namun, Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo membantahnya.

"Pengakuan-pengakuan tersangka kan bisa ngawur...," ujar Kapolresta Denpasar Kombes Hadi saat dikonfirmasi mengenai isu pelecehan seksual itu hari ini di kantornya, Polresta Denpasar, Jalan Gunung Sanghyang, Denpasar.

Pengacara David, Haposan Sihombing dan Yan Errick, juga meluruskan pernyatannya. "Didorong, ditindih dan David tidak pernah ada kalimat yang menyebut pelecehan seksual. Tidak ada pernyataan tersebut. David hanya mendengar cerita dari Sara, dia didorong ke pasir, dia jatuh kemudian ditindih, lalu Sara berteriak minta minta tolong. Tidak pernah ada menyebut Sara mengalami pelecehan seksual. Hanya bertemu polisi tidak baik, tidak bagus," tutur Yan saat dikonfirmasi terpisah di Polresta Denpasar.

4. David Bantah Bunuh Aipda Sudarsa

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
David Taylor (34) resmi menyandang status sebagai tersangka pembunuh Aipda Wayan Sudarsa, anggota unit lantas Polsek Kuta. Ia membantah membunuh polisi.

"David disangkakan pasal melakukan pembunuhan 328, 170 pengeroyokan, pasal 351 melakukan penganiayaan. Kalau pengeroyokan ada beberapa orang," beber Haposan di Polresta Denpasar, Jl Gunung Sanghyang, Bali, Minggu (21/8/2016).

Menurut Haposan, kliennya menolak disangkakan sebagai pembunuh Wayan Sudarsa. David bersikeras tidak melakukan pembunuhan melainkan menolong korban. "Kalau pembunuhan di dalam BAP klien kami tidak mengakui pembunuhan. Tetapi menemukan seseorang di pasir," tukasnya.

Sebelum menjadi tersangka, David dicecar 53 pertanyaan. Identitas dan tujuan kedatangan David ke Bali juga dipertanyakan.

Halaman 2 dari 5
(aan/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads