Pendekatan Kesejahteraan Buat Banyak Warga Maluku Sukarela Serahkan Senjata

Pendekatan Kesejahteraan Buat Banyak Warga Maluku Sukarela Serahkan Senjata

Elza Astari Retaduari - detikNews
Minggu, 21 Agu 2016 05:29 WIB
Foto: Elza Astari Retaduari/detikcom
Maluku - Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Doni Monardo menerapkan prosperity approach (pendekatan kesejahteraan) dalam mengawal daerah rawan di Maluku dan Maluku Utara. Pendekatan ini dinilai cukup berhasil karena kini banyak warga yang memiliki senjata ilegal menyerahkannya secara sukarela.

Senjata-senjata ilegal yang dimiliki warga merupakan sisa-sisa konflik masa lalu di Maluku dan Maluku Utara, termasuk di Ambon. Banyak warga merasa takut sehingga merasa perlu memiliki senjata sebagai bentuk perlindungan diri.

Pangdam Pattimura Mayjen Doni Monardo sejak awal menjabat tidak menggunakan pendekatan yang masive, melainkan menggunakan metode 'menjadikan lawan menjadi kawan, dan membuat kawan menjadi saudara'. Doni merangkul seluruh kalangan, termasuk pihak-pihak yang berkonflik atau yang berada di ranah sensitif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendekatan kesejahteraan di antaranya seperti program Emas Hijau (budidaya tanaman) dan Emas Biru (budidaya ikan serta hasil laut) bagi warga, terutama bagi warga tertentu. Kemudian dengan bekerja sama oleh sejumlah pihak melalui program-program CSR. Bahkan di satu tahun kepemimpinannya, Doni berhasil mendamaikan dua desa di Maluku yang selama puluhan tahun berkonflik.

"Pendekatan tersebut lebih efektif dan bersifat alami. Program Emas Biru dan Emas Hijau merupakan bentuk kerja nyata yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh penduduk setempat," ungkap Kapendam Pattimura Kolonel Hasyim Lalhakim kepada detikcom, Sabtu (20/8/2016).

Pembinaan terhadap masyarakat pun juga dilakukan Kodam Pattimura di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Dengan memberikan pembinaan pada berbagai hal yang berujung pada peningkatan kesejahteraan, pada akhirnya masyarakat akan menjadi mandiri dan dapat meningkatkan sumber pemasukannya. Jika kehidupan ekonomi warga stabil, dengan sendirinya keamananan pun akan berjalan secara beriringan.
Foto: Elza/ detikcom

"Pelatihan, permodalan, dan pemasaran secara lengkap diinisiasi Kodam untuk membantu pemerintah daerah untuk mensejahterakan masyarakatnya," tutur Hasyim.

"Kegiatan Kodam lebih banyak melalui pendekatan prosperity daripada pendekatan security. Hasil pendekatan ini sudah dapat dirasakan oleh sebagian masyarakat dan anggota TNI yang ikut melaksanakan program Emas Biru melalui pembibitan ikan di Keramba," lanjutnya.

Kepercayaan publik kepada aparat pun semakin meningkat melalui program-program dan pembinaan yang dilakukan oleh jajaran Kodam Pattimura. Itu terbukti dari penerimaan senjata ilegal yang diserahkan secara sukarela oleh warga, baik senjata organik maupun rakitan.

Dari data yang ada, Kodam Pattimura melalui jajaran-jajaran yang ada di bawahnya menerima 22 pucuk senjata standar organik pada tahun 2015. Juga sebanyak 105 pucuk senjata rakitan. Jumlah meningkat pada tahun 2016 ini.

"Sampai bulan Agustus 2016, Kodam Pattimura menerima 14 pucuk senjata standar organik, dan 173 senjata rakitan. Adanya peningkatan penyerahan senjata oleh masyarakat secara sukarela merupakan indikasi meningkatnya kepercayaan kepada TNI," terang Hasyim.

Terakhir, warga menyerahkan senjata organik kepada salah seorang prajurit Kodam Pattimura sebelum peringatan HUT RI ke-71 di daerah Saparua. Termasuk dengan munisinya.

Mayjen Doni Monardo sebelumnya pada peringatan HUT RI ke-71 di Desa Aboru, Pulau Haruku, mengatakan pihaknya memang mengedepankan prosperity approach. Mengingat kekayaan alam di Maluku dan Maluku Utara yang sangat potensial, itu dijadikan modal bagi Kodam Pattimura dalam melakukan pembinaan kepada warga.

"Potensi laut sangat kaya di Maluku, kalau bisa dikelola dengan baik, potensi yang besar ini dapat membuat Indonesia berdaulat di bidang pangan," ujar Doni saat berbincang dengan warga Aboru, Kamis (17/8).

"Dari daratan juga banyak. Dukuh Maluku lebih manis daripada Dukuh Palembang. Alpukat di sini jauh lebih bagus. Sukun Maluku yang paling baik kualitasnya. Daratan banyak belum dikelola. Kalau bisa dimanfaatkan lebih, semoga dapat kesejahteraan lebih bagi masyarakat," imbuh dia.

Aboru sendiri selama ini dikenal sebagai basis kelompok separatis, Republik Maluku Selatan (RMS). Namun dalam kepemimpinan Doni, banyak bekas anggota RMS yang kini menyatakan kembali ke NKRI. Saat HUT RI lalu, Kodam Pattimura memfasilitasi pemberian CSR dari sejumlah BUMN untuk warga.
Foto: Elza/ detikcom

Bahkan Menteri BUMN Rini Soemarno datang untuk bersama-sama dengan Doni dan jajarannya memperingati HUT RI di Aboru. Rini pun berjanji untuk membantu membangun pulau-pulau yang ada di Indonesia Timur, termasuk untuk Maluku dan Maluku Utara.

"Saya mendapat masukan dari Pak Pangdam perlu sentuhan untuk warga bisa merasakan apa itu kemerdekaan. Kalau kami lihat di sini air bersih, MCK masih kurang, gedung sekolah juga masih belum (mencukupi)," kata Rini.

"Tadi juga bicara bagaimana caranya BUMN melalui CSR, sponsorship mungkin bisa membangun pulau di sini. Membangun secara menyeluruh bersama-sama BUMN atau sponsorship, menambah sekolah, membangun kebutuhan masyarakat," sambungnya.

Kementerian BUMN juga ingin membantu membangun dermaga-dermaga di Aboru, juga wilayah-wilayah kepulauan lainnya. Program tersebut akan bekerja sama dengan masing-masing pemerintah daerah.

"Kami akan bicara dengan Pak Gubernur bagaimana programnya. Kalau tidak bersama-sama dengan BUMN membangun dermaga. Karena konektivitas penting, kalau nggak ada dermaga cukup sulit untuk kapal bisa bersandar," sebutnya.

Setidaknya, bantuan pembangunan pulau-pulau kecil di Indonesia Timur menurut Rini secara menyeluruh akan mendapat porsi yang lebih besar dibanding daerah-daerah yang lebih dekat dengan Ibu Kota DKI Jakarta. Ini sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo untuk kemerataan pembangunan mulai dari desa-desa.

"Pulau-pulau ini memerlukan bantuan, jadi kemungkinan besar memang mungkin kalau total jumlah 60-70 persen lebih pada pulau-pulau kecil, sedangkan di daerah Jawa lebih kecil," ucap Rini.

Kemudian Kementerian BUMN pun akan membantu program Emas Biru yang dicanangkan Pangdam Pattimura. Sebab memang masih ada kendala kekurangan bibit pada program yang telah berjalan tersebut. Program Emas Biru tampaknya cukup menjadi perhatian Rini dan jajarannya.
Salah satu senjata yang diserahkan warga (Foto: Elza/detikcom)

"Kami mendapat laporan bahwa di sini juga ada balai pembibitan tapi jumlahnya kurang, masih harus ditambah. Saya juga akan melihat kalau memang memungkinkan, kami juga ingin mencoba investasi dari BUMN untuk membangun pembibitan sendiri," papar dia.

"Yang nantinya membuat program-program mungkin intiplasma dengan para nelayan, bagi masyarakat," tambah Rini.

(elz/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads