"Kami menunggu Ahok daftar sebagai cagub untuk bisa diproses lebih lanjut, sekaligus untuk membangun simpati di mata kader," kata Hendrawan saat dihubungi, Rabu (17/8/2016) malam.
Baca Juga: Ahok: Megawati Dukung Ahok-Djarot, PDIP Jakarta Masih Keki
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu menunjukkan bahwa di DKI, Ahok tidak diterima. Ada yang menolak, ada yang menilai arogan dan macam-macam," ucapnya.
Oleh sebab itu, dia mendorong Ahok mengikuti mekanisme yang berlaku. Proses penjaringan di DPD DKI sudah ditutup sehingga jalan terakhir adalah lewat DPP.
"Mengikuti proses normal adalah ekspresi kerendahhatian. Tidak minta diistimewakan atau diperlakukan secara khusus adalah sikap egaliter," ujar Hendrawan.
Baca Juga: Begini Suasana Pertemuan Megawati, Ahok dan Jokowi di Istana
Di sisi lain, Ahok mengaku sudah bertemu dengan Megawati bersama Djarot dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Saat itu, dia tidak diminta melakukan pendaftaran.
"Bu Mega (bilang) aku tidak perlu fit and proper test, dan tidak perlu mendaftar. Karena aku sudah pernah terdaftar di tahun 2012. Itu Bu Mega ngomong," kata Ahok, Rabu (17/8). (imk/imk)











































