Perjalanan Haji di Masa Lalu: Berlayar Selama Enam Bulan Menuju Makkah

Haji 2016

Perjalanan Haji di Masa Lalu: Berlayar Selama Enam Bulan Menuju Makkah

Wisnu Prasetiyo Adi Putra - detikNews
Selasa, 16 Agu 2016 10:07 WIB
Foto: Repro
Jakarta - Memasuki awal abad ke- 18, masyarakat Nusantara mulai membentuk sebuah komunitas di Makkah. Sejak saat itu pula, mulai berdatangan orang-orang dari seluruh penjuru Nusantara untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Berbeda dengan masa permulaan haji, ketika itu mereka yang datang ke Tanah Haram memiliki tujuan utama untuk menuntut ilmu ataupun ikut berdagang bersama pedagang Arab. Namun di abad ke-18 tujuan masyarakat Nusantara ke Makkah adalah untuk ibadah haji.

Catatan sejarah haji abad 18 ini dituliskan oleh Johan Eisenberger dalam disertasinya yang berjudul "Indie and de Bedevaart naar Mekka". Dalam catatan dituliskan ada sekelompok orang yang tiba ke Batavia usai menunaikan ibadah haji di Makkah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam hubungan ini telah dilaporkan 10 orang jemaah haji dari berbagai etnis telah kembali ke Nusantara dan telah tiba di Batavia pada 21 April 1716. Hanya saja kapan mereka berangkat ke sana belum ada catatan untuk mengetahuinya secara pasti," tulis Johan Eisenberger.

Perjalanan haji kala itu membutuhkan perjuangan yang ekstra dan niat yang kuat. Kala itu jemaah haji menempuh jalur laut baik menggunakan kapal niaga maupun kapal layar.

Berlayar menuju Jeddah begitu berat, perlu waktu yang lama karena tergantung pada faktor musim angin. Pelayaran dimulai melalui beberapa jalur, yakni melalui Pantai Barat Sumatera atau Aceh kemudian melanjutkan perjalanannya ke Kepulauan Maladewa.

"Biasanya jemaah menumpang kapal dagang yang melintasi pelabuhan Aden di Yaman, bukan kapal khusus penumpang. Pelayaran antara Nusantara-Aden dan kemudian diteruskan ke Jeddah ditempuh tidak kurang dari enam bulan," tulis Martin Van Bruinnesen dalam bukunya Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia.

Dalam laporan Kolonial dikatakan bahwa kapal yang sarat dengan penumpang ditambah barang-barang calon jamaah haji banyak sehingga lorong-lorong kapal penuh dan sumpek. Salat pun sulit, perjalanan panjang menuju Jeddah pun terasa semakin berat dan melelahkan. (wsn/slh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads