Perlintasan sebidang di pintu Kereta Api ini ditenggarai menimbulkan antrean kendaraan ketika volume kendaraan sedang tinggi dan akhirnya menimbulkan kemacetan. Hal ini juga menjadi salah satu faktor timbulnya 'macet horor' di jalur Brebes Exit saat arus mudik beberapa waktu lalu.
Desain pembangunan flyover ini sendiri telah selesai dikerjakan dan segera memasuki tahap pelelangan tender. Namun juga tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penunjukan langsung oleh Kementerian PUPR mengingat proses pengerjaan harus segera dipercepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun anggaran yang akan digunakan untuk pengerjaan flyover ini adalah Rp 600 miliar, dengan perkiraan masing-masing flyover anggaran pengerjaannya sekitar Rp 120 miliar. Dengan menggunakan teknologi corrugated mortar busa pusjatan, diyakini akan menghemat anggaran 40 persen lebih hemat ketimbang menggunakan beton, dan dapat menghemat waktu pengerjaan hingga 50 persen jika dibandingkan dengan konstruksi konvensional.
"Ini kan kalau dengan corrugated mortar busa pusjatan, pengalaman kami, itu bisa sekitar 40 persen dari harga kalau kita pakai beton. Lebih hemat dan lebih cepat," timpal Basuki.
Pengerjaan kelima flyover ini sendiri akan dilakukan dalam waktu yang bersamaan dan ditargetkan selesai dalam waktu 8 bulan ke depan atau sebelum Lebaran tahun 2017. Adanya volume kendaraan yang juga akan meningkat pada Natal dan Tahun Baru mendatang, menurut Basuki tidak akan terlalu mengganggu lalu lintas kendaraan, mengingat volumenya tidak akan sepadat ketika arus mudik Lebaran.
"Menurut pengalaman, kalau Natal dan Tahun Baru kan tidak terlalu padat. Kalau pun padat masih bisa diatasi dengan rekayasa lalu lintas," pungkasnya. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini