Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku tidak tahu pasti anggaran pengecatan kompleks DPR ini. Oleh sebab itu, pimpinan DPR akan meminta penjelasan dari Sekjen DPR soal perubahan warna cat ini.
"Saya enggak tahu. Kita ini anggota DPR, pimpinan DPR juga tidak pernah tahu biaya-biaya yang seperti itu, karena itu dioperasionalkan oleh bidang-bidang di kesekjenan," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Fadli, keputusan untuk mengecat puluhan pot bunga dan pagar di DPR menjadi kuning-hijau adalah keputusan kesekjenan. Oleh sebab itu, pimpinan DPR akan meminta keterangan dari sekjen dalam waktu dekat.
"Jadi kita tidak tahu juga berapa biayanya, siapa yang mengurusnya kita tidak tahu. Makanya nanti kita akan undang sekjen untuk menjelaskan kenapa kok bisa seperti itu," ungkap Waketum Gerindra ini.
Kritik soal cat kompleks DPR datang dari anggota dewan sendiri yaitu Effendi Simbolon yang menganggapnya mirip kantor ojek online. Fadli menuturkan bahwa arsitek gedung DPR juga mengkritiknya.
"Di samping mengumbar biaya tapi di samping itu juga mengubah brand colour akan menjadi suatu filosofi, kan ada filosofinya juga," ujarnya.
"Ya bisa saja itu sebagai suatu pemborosan," pungkas Fadli.
(imk/tor)