Polri: Gigih Rahmat Penyalur Etnis Uighur dan Perekut Orang di Suriah

Polri: Gigih Rahmat Penyalur Etnis Uighur dan Perekut Orang di Suriah

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Senin, 08 Agu 2016 17:45 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Polri meringkus enam terduga teroris di Batam yang diduga berencana meluncurkan roket ke Marina Bay Sands, Singapura. Salah satunya Gigih Rahmat Dewa yang memiliki peran penting.

"Jaringan Gigih Rahmat selama berada di Batam karena kalau kita lihat peran dia sebagai agen daripada kehadiran masyarakat dari Uighur yang datang dari China kemudian juga dari persiapan orang-orang dari wilayah dalam negeri yang mereka rekrut untuk menuju Suriah. Peran itulah yang kita lihat cukup penting yang harus kita antisipasi," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli di Mabea Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/8/2016).

Selain itu, kata Boy, jaringan ini juga perpanjangan tangan misi dari Bahrun Niam. Kelompok ini tersebar di seluruh Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satunya adalah kelompok Batam ini," sambungnya.

Boy mengatakan awal terungkap peluncuran roket ke Marina Bay, Singapura dari penyelidikan peledakan bom oleh Nur Rohman di Solo. Kedua kelompok ini masih memiliki kaitan dengan Bahrun Niam.

"Hubungan dengan Nur Rohman ya satu, Nur Rohman pernah bekerjasama dengan mereka dalam membawa orang Uighur menuju ke Poso. Semua yang ke Poso jasanya lewat dia. Ini jalurnya kami dengar dari Thailand Selatan masuknya ke Malaysia kemudian ke Indonesia. Kemungkinan besar jalur laut," tuturnya.

Sementara terkait perencanaan meroket Singapura, terungkap lewat percakapan di media sosial.

"Ini terungkap dalam percakapan di dalam akun Facebook," jelas Boy.

Dikatakan Boy komunikasi Bahrun Niam dengan kelompok Gigih Rahmata dilakukan melalui Facebook. Keduanya merencakan peluncuran roket melalui chating.

"So far FB ya jadi masih ini yang sedang diperiksa FBnya. Iya Chating. Itu melalui transaksi elektronik di dunia maya yang mereka lakukan," bebernya

Menurutnya keenam terduga teroris itu belum akan dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan. Lantaran keterangan kelompok ini masih dibutuhkan.

"Hari ini kita belum memindahkan karena kita masih membutuhkan keterangan yang bersangkutan untuk pengembangan lebih lanjut terkait keberadaan mereka di Batam," pungkasnya (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads