Nikmat dan Segarnya Susu Kambing Etawa di Desa Gombengsari Banyuwangi

Nikmat dan Segarnya Susu Kambing Etawa di Desa Gombengsari Banyuwangi

Aditya Mardiastuti - detikNews
Minggu, 31 Jul 2016 10:49 WIB
Susu kambing etawa dari Gombengsari Banyuwangi yang bebas bau dan nikmat (Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom)
Jakarta - Sudah belasan tahun Dusun Lerek, Desa Gombeng, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi dikenal sebagai sentra peternakan kambing peranakan etawa (PE). Tak hanya diambil dagingnya, susu kambing juga diperah untuk konsumsi.

"Awal masuk (kambing) etawa sekitar tahun 2003. Pada saat masuk ke sini itu respons peternak kurang positif karena mahal, setelah dapat bantuan dari Dinas Peternakan Banyuwangi 60 ekor, warga mulai tertarik," kata salah satu peternak kambing PE, Haryono kepada detikcom, Sabtu (30/7/2016).

Pria yang akrab dipanggil Hao ini mengatakan setelah mendapat bantuan, peternak kambing di desanya sempat kesulitan untuk menjual hewan ternaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akhirnya saya koordinir setiap ada kelompok mau jual kita fasilitasi. Waktu itu usia dewasa 2 sampai 3 tahun (harganya) Rp 1,5-2 juta," bebernya.

Peternak Kambing Etawa Haryono (Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom)


Kelompok yang dia koordinir itupun mulai mengembangbiakkan kambing jenis PE tersebut. Dari situlah akhirnya kambing PE menyebar di Banyuwangi.

"Sekarang ini sudah menyebar di Banyuwangi, awal 2004 sentralnya di sini. Sekarang 95 persen warga di sini sudah pelihara kambing PE meski bukan jenis f1 tapi perawakannya sudah besar semua," bebernya.

Hao menyebut kambing peranakan etawa yang ada di desanya merupakan hasil persilangan dari wilayah Kaligesing, Purworejo. Dia menyebut ciri khas kambing PE itu memiliki kepala berwarna hitam atau coklat dan telinganya panjang terlipat.

"Berat jantan hidup bisa 90-100 kg kalau betina rata-rata 60 kg. Paling laku betina karena untuk hitungan ternak, 10 betina dengan satu jantan saja bisa. Kalau untuk diambil susu yang jenisnya besar," katanya.

Pria yang menjabat ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Jawa Timur di Asosiasi Peternak Kambing Perah Indonesia ini memiliki sekitar 60 ekor kambing jenis PE di peternakannya. Kandang-kambing itu dia letakkan di samping dan belakang rumahnya.

Hao mengatakan selalu menjaga kebersihan kandang ternaknya. Konsumsi pakan kambingnya pun dia sebut organik. Hao menjamin susu produksi peternakannya bebas bau dan berkualitas.

"Kami unggul di kebersihan dan pakan hijauan atau organik. Insya Allah (susu) nggak bau," kata bapak tiga anak ini.

Kambing diberi pakan organik (Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom)


Ada standar yang dia tekankan ketika memerah susu kambing yaitu puting kambing dibersihkan dengan kain bersih yang diberi sedikit alkohol dan tangan pemerah tidak digunakan untuk memegang botol agar susu tidak terkontaminasi bau.

"Selain itu teknis perahnya kami pakai botol dengan mulut kecil agar susu benar-benar murni dan tidak terjatuhi barang lain. Setelah itu langsung dipacking," bebernya.

Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom


Meski tanpa melalui proses pasteurisasi, Hao menjamin susu produksinya tahan basi. Dia menyebut rahasia susunya gurih, kental dan tidak berbau karena teknik pemeliharaan yang mengutamakan kebersihan dan pakan organik.

"Dalam suhu ruang setelah diperah misal pukul 16.00 WIB tahan sampai pukul 06.00 WIB. Kalau sudah dibekukan bisa tahan satu minggu, ini sudah kami tes," bebernya.

Susu kambing produksinya pun sudah merambah beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Surabaya, Jember, Lumajang dan Sidoarjo. Bahkan dia pernah mendapat pesanan 2.000 liter untuk dikirim ke Magelang dan Jakarta. Namun dengan produksi 15-17 liter susu tiap harinya, Hao mengaku kewalahan untuk memenuhi permintaan.

"Sekarang semakin banyak orang nyari susu kambing, kita sering kurang stok. Sementara di sini baru produksi susu saya sendiri. Kami masih melakukan pendampingan peternak susu supaya hasilnya tidak bau dan sesuai standar kami," terangnya. (ams/slh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads