Ini Alasan UIN Jakarta Putus Kerja Sama dengan Fethullah Gulen Chair

Ini Alasan UIN Jakarta Putus Kerja Sama dengan Fethullah Gulen Chair

Rina Atriana - detikNews
Sabtu, 30 Jul 2016 05:51 WIB
Rektor UIN Jakarta Dede Rosyada (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memutus kerja sama dengan lembaga pendidikan Turki, Fethullah Gulen Chair (FGC), sejak April 2016 lalu. Berbagai alasan melatarbelakangi pemutusan kerja sama ini.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada menjelaskan, salah satu alasannya yakni belum ada hasil signifikan dari kerja sama yang dijalin sejak 2008 itu. Hal tersebut disampaikan Dede saat dikonfirmasi detikcom melalui keterangan tertulis, Jumat (29/7/2016) malam.

"Alasannya karena MoU sudah cukup lama sejak tahun 2008, tapi hasilnya belum signifikan," ujar Dede.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dede menjelaskan, Chair pada hakikatnya sebagai media berkarya para profesor dalam melakukan penelitian atau menulis jurnal atas nama UIN Jakarta. Serta untuk mereka mempersiapkan bahan mengajar di S1, S2, dan S3.

"Fungsi-fungsi ini belum dilakukan oleh Fethullah Ghulen Chair. Kerjasama penelitian dan penulisan karya ilmiah, belum dilakukan. Oleh sebab itu, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI merekomendasikan untuk meninjau ulang posisi Chair untuk FGC di UIN," ujar Dede.

Menurut Dede, pihaknya tak berkomunikasi langsung dengan Kedubes Turki di Jakarta terkait pemutusan kerja sama ini. Komunikasi hanya dilakukan antara Dinas Pendis Kemenag dengan pihak Kedubes.

"Saya tidak tahu komunikasi Dirjen Pendis dengan Kedubes Turki tersebut. Tetapi Dirjen sendiri sejak Desember 2015 telah mengimbau untuk melakukan evaluasi terhadap FGC di UIN Jakarta," tutur pria yang menempuh program Post Doctoral di Universitas McGill Kanada itu.

Baca juga: UIN Jakarta Putus Kerja Sama dengan Fethullah Gulen Chair per April 2016

(rna/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads