Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada menjelaskan, salah satu alasannya yakni belum ada hasil signifikan dari kerja sama yang dijalin sejak 2008 itu. Hal tersebut disampaikan Dede saat dikonfirmasi detikcom melalui keterangan tertulis, Jumat (29/7/2016) malam.
"Alasannya karena MoU sudah cukup lama sejak tahun 2008, tapi hasilnya belum signifikan," ujar Dede.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fungsi-fungsi ini belum dilakukan oleh Fethullah Ghulen Chair. Kerjasama penelitian dan penulisan karya ilmiah, belum dilakukan. Oleh sebab itu, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI merekomendasikan untuk meninjau ulang posisi Chair untuk FGC di UIN," ujar Dede.
Menurut Dede, pihaknya tak berkomunikasi langsung dengan Kedubes Turki di Jakarta terkait pemutusan kerja sama ini. Komunikasi hanya dilakukan antara Dinas Pendis Kemenag dengan pihak Kedubes.
"Saya tidak tahu komunikasi Dirjen Pendis dengan Kedubes Turki tersebut. Tetapi Dirjen sendiri sejak Desember 2015 telah mengimbau untuk melakukan evaluasi terhadap FGC di UIN Jakarta," tutur pria yang menempuh program Post Doctoral di Universitas McGill Kanada itu.
Baca juga: UIN Jakarta Putus Kerja Sama dengan Fethullah Gulen Chair per April 2016
(rna/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini