Cak Nun Kritik Turki yang Minta Penutupan Sekolah yang Disebut Terkait Gulen

Cak Nun Kritik Turki yang Minta Penutupan Sekolah yang Disebut Terkait Gulen

Sukma Indah Permana - detikNews
Jumat, 29 Jul 2016 16:58 WIB
Sekolah Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School Yogyakarta (Foto: Sukma Indah Permana/detikcom)
Yogyakarta - Emha Ainun Najib (Cak Nun) yakin pemerintah RI tidak akan menuruti permintaan pemerintah Turki untuk menutup sekolah yang disebut berkaitan dengan Fethullah Gulen. Sekolah Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School Yogyakarta, yang ikut disebut Kedubes Turki merupakan sekolah kedua putri Cak Nun.

"Saya segala macam yakin, (tudingan) itu tidak adil dan secara obyektif tidak akan dituruti (oleh Pemerintah Indonesia)," tegas Cak Nun kepada wartawan di kompleks Sekolah Kesatuan Bangsa, Jalan Wates KM 10, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Jumat (29/7/2016).

Cak Nun yakin pemerintah Indonesia memiliki sistem untuk mengantisipasi atau pun mendeteksi dugaan penyimpangan yang bisa masuk dari luar negeri. Karena itu permintaan Turki untuk menutup sekolah yang disebut berkaitan dengan Gulen gara-gara percobaan kudeta beberapa waktu lalu, disebut tidak realistis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Permintaan Turki) berarti meremehkan Negara Indonesia," tegasnya.

"Saya yakin Pak Jokowi bukan anak buah kekuasaan manapun, apakah itu Erdogan atau yang lainnya," imbuhnya.

Emha Ainun Najib (Cak Nun) di Sekolah Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School Yogyakarta, Jumat (29/7/2016). Foto: Sukma Indah Permana/detikcom


Dia menegaskan proses pendidikan di sekolah kedua putrinya yakni Aqiela Fadiya Haya (Kelas XI) dan Jembar Tahta Aunillah (Kelas IX) sangat baik.

"Di sini pencetak pemenang-pemenang olimpiade. Anak-anak di sini saya lihat tidak sibuk bicara soal mode atau (game) Pokemon. Tapi mereka sibuk dengan ilmu pengetahuan," imbuhnya.

Cak Nun menyebut, tidak pernah terselip mengenai kondisi Turki atau pun ulasan soal Gulen selama proses belajar mengajar di Sekolah Kesatuan Bangsa

"Bahkan anak-anak di sini tidak tahu Erdogan, apalagi Gulen," imbuh Cak Nun.

Sekolah Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School Yogyakarta, Jumat (29/7/2016). Foto: Sukma Indah Permana/detikcom


Kedubes Turki di Indonesia pada Rabu (28/7) mengeluarkan rilis terkait sekolah-sekolah yang dianggap berkaitan dengan organisasi ulama Gulen. Mereka berharap sekolah tersebut ditutup sama seperti yang sudah dilakukan negara lain.

(Baca juga: Kedutaan Turki Minta Sekolah-sekolah Terkait Gulen di Indonesia Ditutup)

Dalam keterangan persnya, pemerintah Turki menyebut saat ini sedang melakukan upaya-upaya yang perlu untuk menghukum sebagian orang yang terlibat kudeta. Mereka kembali menuding Gulen sebagai aktor intelektual kudeta tersebut. Gulen yang berada di Amerika Serikat sudah membantahnya.

Pemerintah Turki juga menyoroti pengaruh Gulen di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Salah satu yang dipersoalkan adalah sekolah-sekolah yang dipayungi oleh PASiAD.

(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads