"Gulen sama sekali tidak pernah datang ke sini, tidak ada nama Gulen dalam struktur dan tidak ada tanda tangan Gulen dalam pembentukan instansi pendidikan ini," tegas juru bicara Yayasan Yenbu Indonesia, Ari Rosandi, saat ditemui di Sekolah Pribadi Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Jumat (29/7/2016).
Yayasan Yenbu Indonesia adalah yayasan yang menaungi Sekolah Pribadi Depok. Ditambahkan Kepala Sekolah SMP Pribadi Depok, Maman Firmansyah, Yayasan Yenbu Indonesia pernah bekerja sama dengan PASIAD, yayasan dari Turki. Namun kerja sama itu sudah berakhir per November 2015 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yayasan Yenbu, kata Ari, berdiri sejak tahun 1994. Disusul SMA Pribadi Depok yang beroperasi sejak 1995, SMP Pribadi Depok pada 1999 serta SD Pribadi sejak 2002.
Untuk pengajar, jelas Ari, untuk SD semuanya guru lokal, tidak ada satu pun dari luar negeri. Sedangkan untuk SMP-SMA total ada 30 pengajar, mayoritas guru dalam negeri, hanya seorang guru bahasa Inggris dari Kirgistan serta seorang guru komputer dari Turki.
Ditambahkan Ari, Sekolah Pribadi Depok ini merupakan sekolah yang berprestasi. Pengajaran akhlak merupakan pendidikan utama di sekolah ini.
"Setiap tahun 20% siswa di sini merupakan siswa beasiswa. Kami keliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk mencari siswa berprestasi. Di sini ajaran akhlak merupakan yang utama. Guru di sini tidak ada yang merokok," tegasnya.
Ari lantas menunjukkan daftar 30-an siswa berprestasi di olimpiade sains nasional maupun internasional sejak tahun 2005. Sekolah Pribadi Depok memiliki siswa SD-SMA sebanyak 300 orang.
"Yang tinggal di asrama kami sekitar 30 siswa. Pembina asrama diambil dari universitas terdekat, seperti UI dan Gunadarma, yang sudah dipilih secara khusus, terutama mengenai moral dan akhlak mereka. Saat ini ada 5 orang pembina," jelasnya. (nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini