"Saat mengumumkan reshuffle kabinet beberapa saat setelah dilantik menjadi Presiden, Jokowi hanya menyebutkan bahwa inilah menteri menteri terpilih. Jokowi tidak mengatakan bahwa ini menteri terbaik, ini seperti pesan komunikasi bahwa saat itu Jokowi sangat akomodatif pada lingkungan koalisinya," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada wartawan, Selasa (26/7/2016).
Karena itu reshuffle kabinet kali ini harus dijadikan sarana mengefektifkan pemerintahan. Reshuffle kali ini harus tepat sasaran, tidak salah mengganti atau menempatkan menteri, sehingga pemerintahan ke depan efektif dan tak memerlukan rotasi menteri lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah saatnya Jokowi menunjukkan leadershipnya. Menteri baru yang ditunjuk harus benar-benar profesional dan kompeten di bidangnya.
"Harus benar-benar orangnya sendiri, tunjukkan leadership, tidak perlu akomodatif kendati koalisi saat ini lebih gendut," tegasnya.
(van/try)











































