Buat Alat Pendeteksi Udara, 2 Siswa Tarakan Raih Emas di Ajang Penemu Muda

Kisah Penemu Muda

Buat Alat Pendeteksi Udara, 2 Siswa Tarakan Raih Emas di Ajang Penemu Muda

Salmah Muslimah - detikNews
Jumat, 22 Jul 2016 19:10 WIB
Buat Alat Pendeteksi Udara, 2 Siswa Tarakan Raih Emas di Ajang Penemu Muda
Aan dan Feriawan saat menerima medali emas (Foto: Dok Pribadi)
Jakarta - Aan Ariana Nanda dan Feriawan Tan, dua siswa SMAN 1 Tarakan, Kalimantan Utara meraih medali emas di ajang kompetisi penemu muda tingkat internasional di China. Mereka menemukan alat pendeteksi udara portable.

Keduanya memamerkan alat Detector Box for CO dan CO2 (D-Box CC) di kompetisi International Exhibition for Young Inventors (IEYI) atau kompetisi pemaren penemu muda internasional di China. Kompetisi ini diikuti oleh tujuh negara yakni Jepang, Taiwan, China, Singapura, Macau, Hong Kong, Indonesia dan Malaysia. Karya mereka meraih juara pertama kategori safety and health.

"Alhamdulillah dapat medali emas," ucap Aan saat berbincang dengan detikcom, Jumat (22/7/2016)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Aan, ide awal dia dan Feriawan menemukan alat ini karena daerahnya di Tarakan menerima kiriman asap saat bencana kabut asap beberapa waktu lalu. Mereka berdua lalu mencari cara agar masyarakat bisa tahu udara di sekitar mereka itu baik atau buruk.

"Awalnya dari masalah. SMA 1 Tarakan di Kalimantan Utara pernah dapat kiriman asap dan alat pendeteksi udara harus pinjam ke BMKG pusat yang jauh makanya kami mencoba membuat alat ini," katanya.

Alat ini terdiri dari sensor, LCD, LED, batrai dan perangkat lainnya. Aan mengatakan D-Box CC menggunakan sensor untuk mendeteksi konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO) yang ada di sekitar lingkungan.

Foto: Dokumen pribadi


Prinsip kerjanya, sensor mendeteksi konsentrasi gas CO dan CO2. Selanjutnya melalui tahapan kalibrasi dikonversi menjadi satuan ppm.

"Data dari sensor akan ditampilkan pada LCD dan digunakan sebagai pemicu LED sesuai dengan level konsentrasi gas CO dan CO2," kata Aan.

Bila konsentrasi gas CO dan CO2 dalam konsentrasi yang aman maka LED berwarna hijau akan menyala, bila dalam konsentrasi sedikit berbahaya maka LED kuning akan menyala, dan bila konsentrasi gas CO dan CO2 dalam level berbahaya LED merah akan menyala.

"Kalau udara buruk ada suara disarankan meninggalkan ke lokasi atau menggunakan masker. Kalau udara bagus alarmnya mati, indikatornya hijau itu artinya aman," ucap Aan.

Saat mengikuti ajang IEYI (Foto: Dokumen pribadi)


Selain itu D-Box CC juga dapat menampilkan konsentrasi gas CO dan CO2 dalam bentuk grafik dan numerik karena dilengkapi dengan aplikasi yang dapat digunakan pada komputer untuk melakukan analisis.

Alat ini sudah diuji coba di laboratorium dan hasilnya bisa beroperasi dengan baik. Bentuknya yang mini dan powernya menggunakan batre membuat alat ini mudah dibawa kemana-mana.

"Bisa dibawa ke mana-mana alatnya jadi flexible," kata siswa jurusan SMA ini.

Foto: Dokumen pribadi
(slm/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads