"Saya sudah beberapa kali nonton di media, saya sudah telepon unit playanan saya yang biasa mengkaji-kaji ini, biar dia kaji dulu agar bagaimana ke depan, seperti apa. Nanti saya laporkan," kata Yohana kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/7/2017).
Yohana belum bisa menjelaskan dampak apa yang akan ditimbulkan dari game ini kepada anak. Namun dia tak memungkiri game berhubungan kuat dengan anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kaji dulu ya. Memang sama kaya game lain, tapi kan kami tetap harus kaji itu dulu, harus sortir, selektif, apakah game itu memberikan nilai pendidikan terhadap anak atau tidak," tambahnya.
Ditambahkan Yohana, untuk mengkaji dampak permainan besutan Niantic asal San Fransisco, AS ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa kementerian terkait, salah satunya dengan Mendikbud Anies Baswedan.
"Kita akhirnya akan berhubungan dengan menteri terkait, Mendiknas, untuk bisa melihat ke depan bagaimana menangani anak-anak itu sesuai yang kita inginkan," kata Yohana.
"Seperti kita tahu, perkembangan teknologi membuat anak-anak banyak berubah. Termasuk pornografi yang cukup besar di Indonesia. Satu hari saja sampai 25.000 anak-anak menonton. Ini kan perlu ada pembicaraan dengan menteri terkait," tambahnya. (jor/Hbb)











































