"Hari ini kami lakukan revaksinasi untuk membantu pasien yang dulu vaksin di RS Harapan Bunda yang tujuannya agar anak-anak sehat dan membuat masyarakat tenang dan situasi kondusif," jelas Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Musyafak kepada detikcom, Rabu (30/7/2016).
(Baca juga: Di DPR, Ortu Korban Vaksin Palsu Keluhkan Respons Rumah Sakit Lamban)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di RS Polri, vaksinasi ulang juga dilakukan di sejumlah puskesmas Ciracas, RS Pasar Rebo dan RS TNI. Selain pemberian vaksin juga dilakukan pendataan dan konsultasi oleh tim dokter RS Polri terhadap pasien RS Harapan Bunda yang jadi korban vaksin palsu.
Foto: Vaksinasi ulang oleh RS Polri terhadap pasien RS Harapan Bunda (istimewa) |
"Vaksinnya ada dari pemerintah dan kita juga siap bantu, gratis. (Jenis vaksin yang diberikan) sesuai vaksin dasar di antaranya DPT, campak, polio," imbuhnya.
Sebelumnya, Selasa (29/7) kemarin sempat diberikan vaksin ulang di RS Harapan Bunda. Namun, dikhawatirkan tidak kondusif sehingga pemberian vaksin ulang dilakukan di rumah sakit rujukan dan puskesmas, salah satunya RS Polri.
"Agar operasional di RS Harapan Bunda berjalan normal. Kemarin sempat tidak beroperasi karena kurang kondusif. Yang kemarin divaksin ulang di RS Harapn ada 160 pasien," tuturnya.
Seperti diketahui RS Harapan Bunda menjadi salah satu dari 14 rumah sakit yang diketahui menggunakan vaksin palsu. Dua orang dari rumah sakit ini telah ditetapkan menjadi tersangka, yakni dr Indra Sugiarno SpA dan suster Irna.
(Baca juga: Tak Percaya RS Harapan Bunda, Aliansi Korban Vaksin Bentuk Crisis Center) (mei/hri)












































Foto: Vaksinasi ulang oleh RS Polri terhadap pasien RS Harapan Bunda (istimewa)