"Saya waktu SD masih ingat, saya bermasalah. Waktu masuk SD pertama kali, saya merasa tidak bisa bertemu teman-teman, saya ingat betul saat itu menangis," kata Ganjar saat mengantar putranya di SMP N 2 Semarang, Senin (18/7/2016).
Kala itu Ganjar bersekolah di SD Tawangmangu 1-2. Karena belum merasa nyaman ia hanya bisa bertahan di kelas beberapa jam dan minta pulang. Untungnya ada ibunda yang mengantar dan menunggu sehingga Ganjar kecil masih merasa diperhatikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan bimbingan orangtua, Ganjar bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan termasuk anak cerdas. Semasa SD Ganjar juga dikenal nakal seperti anak-anak lainnya.
"Dulu juga nakal, sama saya," kata teman SD-nya, Kamso setahun lalu ketika ditemui Ganjar di Karanganyar.
Ganjar berharap tidak ada siswa yang mengalami masalah di hari pertama sekolah seperti dirinya. Jika ada, PNS Pemprov Jateng boleh menghubungi atasan untuk izin mendampingi anak mereka di sekolah seperlunya.
"Kalau kemudian hari ini ada yang anak-anaknya tidak nyaman, pegawai Pemprov boleh telpon pimpinan, 'bapak ibu pimpinan mohon maaf, anak saya bermasalah sehingga harus tungguin'. Kalau tidak bermasalah ya tinggal," pungkasnya.
Sesuai surat edaran Mendikbud, orangtua yang anaknya mulai bersekolah hari ini bisa mengantar ke sekolah. Kelonggaran bagi pegawai negeri sipil untuk terlambat bekerja pun diberikan namun hanya seperlunya untuk mengantar sekolah.
"Ini hanya terlambat ya, bukan tidak masuk kerja," tegas Ganjar.
(alg/erd)











































