Pada Sabtu (16/7/2016), didominasi remaja dan orang dewasa, kerumunan kelompok terlihat di beberapa titik di Monas. HP dipegang di tangan, dan aplikasi game pokemon terpasang. Sambil berbincang dan sesekali melirik layar HP, kelompok-kelompok ini terlihat menikmati suasana.
![]() |
"Ya kita main kesini karena aktif juga di Medsos, terus juga karena kalau yang generasi 90-an pasti tahu dong pokemon jadi kita main deh," kata Alfa (28) seorang pekerja freelance yang ditemui.
Dia mengaku bersama beberapa temannya memang sengaja datang ke Monas. Apalagi katanya di Monas banyak monster langka dari Game Pokemon.
![]() |
"Pengalaman unik nyari pokemon itu, kan kita kalau netasin telur musti jalan, nah pas udah jalan 10 kilo ternyata yang keluar pokemonnya ratata (pokemon jenis tikus dan mudah ditemukan)dengan cp (combat point) rendah) kan jadi gemes," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedang seorang ibu, terlihat bersama anaknya. Si anak berusia 7 tahun tampak tekun melihat layar HP. Kerap juga kemudian dia ngobrol dengan ibunya bercerita tentang pokemon.
![]() |
"Iya ini nemenin anak main pokemon, ayahnya juga main sih," jelas ibu Nunu.
"Kalau main di taman gini kayaknya aman, kecuali jangan di jalanan umum kan bahaya. Bagus kok anak-anak jadi lebih aktif. Selama dalam pengawasan orang tua ya kita nggak masalah," ujar ibu Nunu di Monas.
![]() |
Game ini memang tengah digandrungi. Bukan hanya Monas, taman, museum hingga tempat hiburan ramai dikunjungi pemburu Pokemon. (dra/dra)















































