"Kami mencari kepastian tindak lanjut dari rumah sakit. Termasuk mencari pertanggungjawabannya," ujar salah satu orang tua pasien, Toyyib Alwy di RS Harapan Bunda, Jumat (15/7/2016).
Alwy mendengar informasi hari ini pihak RS akan membuka posko untuk pengaduan dan pelaporan dari orang tua pasien. Tapi sesampainya di RS, Alwy belum melihat posko pengaduan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data Kemenkes |
"Saya tanya pihak RS, tapi djawab, katanya belum ada poskonya. Terus saya disuruh ke unit radiologi. Saya sampai sini ternyata ramai. Banyak orang yang menunggu juga," tuturnya.
Ada lima orang perwakilan orang tua pasien berusaha menemui pihak RS. Mereka menginginkan diberikannya informasi yang jelas terkait tindaklanjut atas penggunaan vaksin palsu.
"Suami saya juga lagi di atas. Mereka sedang mencari kejelasan dari RS. Bagaimana jika dilakukan vaksin ulang terhadap anak yang sudah menerima vaksin? Apakah itu tidak bahaya?" ujar orang tua pasien yang lainnya, Pesta Marinda.
Pesta memiliki dua anak, perempuan dan laki-laki yang menjalani imunisasi di RS Harapan Bunda hingga umur 1 tahun. Kedatangan Pesta hari ini juga ingin mendapatkan kejelasan dari pihak RS. (fdn/fdn)












































Data Kemenkes