RS Harapan Bunda: Peredaran Vaksin Palsu di Sini Antara Maret-Juni 2016

RS Harapan Bunda: Peredaran Vaksin Palsu di Sini Antara Maret-Juni 2016

Jabbar Ramdhani - detikNews
Jumat, 15 Jul 2016 00:46 WIB
Foto: Dirut RS Harapan Bunda/Jabbar Ramdhani/detikcom
Jakarta - Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda, dr. Fina mengakui bahwa ada vaksin palsu yang beredar pada para pasien. Hal ini disampaikan Fina ketika memberikan keterangan kepada para orang tua pasien.

"Kami RS Harapan Bunda turut prihatin. Kami sampaikan, bahwa memang benar, di RS Harapan Bunda pernah ada edaran vaksin yang diduga palsu," tutur Fina di RS Harapan Bunda, Jl. Raya Bogor, Ciracas, Kamis (14/7/2016).

Fina mengatakan bahwa pihak RS tidak mengetahui tentang adanya peredaran vaksin palsu di pasien. Namun, ia menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut dan menindak para pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal itu dilakukan oleh oknum yang tidak diketahui oleh RS Harapan Bunda. Dan itu sedang diusut oleh Bareskrim," ujar Fina disambut teriakan para orang tua.

Fina menyatakan, bahwa vaksin palsu yang beredar di RS Harapan Bunda adalah vaksin Pediacel. Dan vaksin ini sudah beredar sejak Maret hingga Juni 2016.

"Sesuai dengan hasil temuan hingga hari ini hingga 18.30 WIB, jadi bahwa vaksin palsu yang beredar di sini adalah vaksin Pediacel. Bulan Maret sampai awal Juni 2016 ini," ucapnya.

"Besok kita koreksi dengan tim spesialis anak untuk membuka kembali data kami. Besok silakan datang, kita verifikasi, cocokkan dengan tim Bareskrim dan Kemenkes," kata Fina.

Pihak RS Harapan Bunda mengharapkan kehadiran para orang tua pasien besok hari. Namun, mereka menolak. Mereka meminta untuk diberikan penjelasan malam ini juga.

Tak lama kemudian, Fina meninggalkan lokasi. Para orang tua pasien merasa belum mendapatkan penjelasan yang memuaskan. Sempat terjadi dorong-dorongan antara mereka dan petugas keamanan.

Fina kemudian dikejar hingga akhirnya dia masuk ke ruangan Hospital Service Center (HSC). Para orang tua terus meneriaki Fina hingga akhirnya ada perwakilan mereka yang menemui di ruang HSC.

Fina diminta menandatangani pernyataan yang berisi kronologi masuknya vaksin palsu ke RS tersebut. Hingga kini para orang tua masih menunggu di RS Harapan Bunda. (bag/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads