"Jumlah (pemudik) yang mengunakan bus turun 12,25 persen tahun 2015 sebanyak 4.832.000 orang menjadi 4.239.000 orang di tahun 2016. Kenapa turun, karena sebagian naik motor, sebagian naik kendaraan pribadi, sebagian lagi naik kereta api plus berpindah ke pesawat terbang," tutur Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto.
Pudji menyampaikan hal itu dalam jumpa pers di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2017). Pada tahun ini, imbuhnya, semua penumpang terangkut dan tidak ada yang terlantar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, banyaknya mudik gratis yang digelar Pemerintah via Kemenhub dan 11 perusahaan swasta juga menjadi faktor pemudik naik bus AKAP berkurang.
"Mudik gratis program pemerintah dan swasta yang mendukung. Dari jumlah yang ditargetkan (untuk mudik gratis) hanya 42 persen, angka tidak terpenuhi 8.000 orang, hanya terpenuhi 3.000 orang. Mudik gratis zero kecelakaan. Pemudik gratis tidak ada yang tertimpa kecelakaan. Saya berikan apresiasi pada 11 perusahaan yang melakukan mudik ini," jelas Pudji.
Angka kecelakaan di moda darat, tetap yang paling tinggi di antara moda lain. Namun demikian, angka kecelakaan ini menurun dibanding tahun lalu.
"Tapi ini kan turun 50 persen, kita apresiasi ke pengemudi. Alhamdulillah kita lakukan ramp check. Terhadap yang kecelakaan, bukan bus AKAP yang dilakukan ramp check. Ke depan akan kita lakukan evaluasi. Ya dia tidak dilakukan ramp check tidak boleh berjalan," paparnya.
"Ke depan laik jalan harus betul-betul optimal. Tujuannya nanti masyarakat menggunakan bus. Kalau itu sudah oke, baru nanti kenyamanan. Keselamatan di dalam bagaiman. Baru nanti sarana lain terminal. Paling tidak seperti (terminal) Tirtonadi ya oke," tuturnya. (nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini