Ahok Duga Ada Sabotase Mematikan Pompa Air Waduk Pluit

Ahok Duga Ada Sabotase Mematikan Pompa Air Waduk Pluit

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 13 Jul 2016 16:33 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Ari Saputra/detikFoto)
Jakarta - Permasalahan aliran listrik ke sistem Waduk Pluit muncul lagi setelah pernah terjadi pada Februari 2015 lampau. Empat pompa air mati, diduga ada gangguan kabel bawah tanah yang mati. Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menduga ada sabotase untuk kasus teranyar kali ini.

"Ini mah sabotase. Kalau Waduk Pluit rusak maka tenggelam Jakarta. Hujan, tenggelam Jakarta. Itu sudah kurang ajar. Saya jamin, kurang ajar namanya," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Bila benar ada korsleting kabel bawah tanah, maka seharusnya itu tak jadi soal. Karena, listrik untuk mengalirkan pompa air di Waduk Pluit Jakarta Utara sudah menggunakan listrik dari PLTU Pluit Muara Karang milik PLN. Aliran listrik itu dilewatkan dari atas, bukan dari bawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama PLTU di Pluit itu enggak rusak, seharusnya enggak boleh enggak ada listrik ke Waduk Pluit," kata Ahok.

(Baca juga: Ahok: Pompa Waduk Pluit Mati Empat, Jakarta Bisa Tenggelam)

Maka untuk memastikan kebenarannya, petugas di lapangan sedang mengecek persoalan ini. Bila benar pompa yang berfungsi mengalirkan air dari Waduk Pluit ke laut itu masih menggunakan listrik dari kabel bawah tanah, Ahok menduga itu karena masalah proses pengalihan kelola dari kontraktor ke Pemprov DKI belum rampung.

"Dari arah trafo ke pompanya yang mati. Nah, kita mesti suruh cek. Masa kabel doang mati lewat tanah? Tinggal tarik ke atas juga bisa beli," kata Ahok. (dnu/hri)




Hide Ads