"Gila! Itu bahaya sekali," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Bila Jakarta diguyur hujan deras dan air mengalir semua ke Waduk Pluit, maka air tak akan cukup tertampung. Hal ini tentu diharapkan tak terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas di lapangan sedang mengecek lebih lanjut matinya empat pompa air itu. Bila tak ditangani, aliran air akan melebihi kapasitas Waduk Pluit yang bisa diteruskan ke laut. Kejadian jebolnya Waduh Latuharhari seperti di masa Gubernur Joko Widodo bisa terulang.
"Benar, mati. Empat. Kalau empat mati kan semua air dibuang ke Waduk Pluit supaya beban kanal banjir barat enggak besar. Kita tidak mau terulang kasus Latuharhari," kata Ahok.
Masalah kabel listrik di bawah tanah yang putus diduga menjadi penyebabnya. Dia menjelaskan, saat ini ada pompa yang belum diswakelolakan ke Pemprov DKI, alias masih di pihak kontraktor swasta atau pihak lain.
"Ini kan masih ada pompa yang masih ada kontak lama dengan pembuat pompanya dulu. Mungkin dia enggak dapat proyek lagi, saya enggak tahu. Maunya apa. Makanya saya lagi selidiki," tutur Ahok.
(dnu/hri)











































