Ini Upaya Pemerintah Hindari ABK WNI dari Kelompok Abu Sayyaf

Ini Upaya Pemerintah Hindari ABK WNI dari Kelompok Abu Sayyaf

Jurig Lembur - detikNews
Selasa, 12 Jul 2016 13:28 WIB
Foto: Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (M Iqbal/detikcom)
Jakarta - Sebanyak 10 WNI disandera diduga oleh Kelompok Abu Sayyaf di perairan Sulu, Filipina dan perairan Sabah, Malaysia. Menko Polhukam Luhut Pandjaitan menyebut mereka yang disandera berada dalam kapal kecil.

"Mungkin karena ada dua, satu di kapal batu bara, satu lagi di kapal ikan. Jadi ini memang mungkin saja karena kapal batu bara kita kapal-kapal kecil, gampang sandera. Kalau besar tentu agak sulit," ucap Luhut usai bertemu Presiden Jokowi di komplek Istana, Jakarta, Selasa (12/6/2016).

"Nah, oleh karena itu kita lagi mikir untuk mempertimbangkan menggunakan kapal pengangkut batu bara yang lebih besar sehingga itu sulit untuk dilakukan pembajakan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Luhut Laporkan Opsi Pembebasan Sandera ke Pesiden Jokowi)

Luhut menyebut patroli bersama yang sudah dibicarakan antara pemerintah Indonesia, Filipina dan Malaysia di Yogyakarta, hingga saat ini belum berjalan karena masih dibahas detailnya.

"Belum jalan, tadi Presiden juga menanyakan ke saya," ujarnya.

Selain soal kapal yang kecil, Luhut mengaku sedang mencari tahu alasan kelompok bersenjata itu hanya menyandera warga Indonesia, padahal ada ABK berwarga negara lainnya.

"Kita lagi cari tahu terus terang. Kita enggak mau berandai-andai yang nanti malah menjadi enggak bagus," ujar Luhut.

(Baca juga: Jokowi Telepon dan Surati Presiden Filipina Soal Penyanderaan 10 WNI) (miq/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads