Mahkamah Agung (MA) sedang menjalani seleksi wawancara terbuka di KY. Melalui proses seleksi ini, KY berharap dapat menguji integritas dan kemampuan calon hakim agung.
Seleksi digelar pada Senin-Jumat, 20-24 Juni 2016 di Auditorium KY, Jl Kramat Raya. CHA dan calon hakim ad hoc Tipikor yang
diloloskan KY pada seleksi ini akan disampaikan kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan.
Wawancara merupakan tahapan akhir uji kelayakan yang dilakukan oleh Anggota Komisi
Yudisial dan Panel Ahli yang terdiri dari mantan hakim agung dan pakar. Beberapa nama yang terlibat dalam panel ahli, di antaranya: Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, SJ, dan Prof. Dr. Azyumardi Azra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Perdata), Hary Djatmiko (Tata Usaha Negara), Iskandar Kamil (Pidana Militer), H.
Ahmad Kamil (Agama), dan Djoko Sarwoko (Tipikor).
"Beberapa aspek penilaian pada wawancara meliputi: visi, misi, dan komitmen;
kenegarawanan; integritas; kemampuan teknis dan proses yudisial; dan kemampuan
pengelolaan yudisial," ujar Jubir KPK Farid Wajdi dalam keterangannya.
Pada hari pertama Senin (20/6) kemarin, kata Farid, seleksi wawancara calon hakim
agung (CHA) dan calon hakim ad hoc Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Mahkamah
Agung (MA) berlangsung tertib dan lancar.
Pada tahap ini, para peserta seleksi akan dinilai visi, misi, dan komitmen serta rencana
aksi mereka. Selain itu, penilaian juga menyinggung aspek kenegarawanan dan integritas.
Hal lain yang dinilai adalah bagaimana kemampuan teknis dan proses yudisial serta
pengelolaan yudisial dari peserta seleksi wawancara.
Aspek visi, misi, integritas, penguasaan Kode Etik dan Pedoman Perilaki Hakim (KEPPH),
kualitas dan penguasaan materi atau substansi ilmu hukum, serta hukum acara bagian
penting dalam pertimbangan kelulusan calon pada seleksi tahap ini.
Berikut 15 nama calon hakim agung dan empat nama Calon Hakim ad hoc Tipikor yang lolos seleksi Tahap III tahun 2016;
Kamar Pidana: Gazalba Saleh, I made hendra Kusuma dan Mochammad Agus Salim.
Kamar Perdata: Ibrahim, Lexsy Mamonto, Panji Widagdo, Setyawan Hartono dan Syafrinaldi.
Kamar Agama: Edi Riadi, Firdaus Muhammad Arwan dan Sisva Yetti.
Kamar Tata Usaha Negara: Eddhi Sutarto dan Sartono.
Kamar Militer: Kolonel Hidayat Manao dan Tiarsen Buaton.
Hakim Ad Hoc Tipikor: Dermawan S. Djamian, Mangasa Manurung, Marsidin Nawawi, dan Prayitno Iman Santosa. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini