"Pemerintah sendiri mengingatkan jangan ada kegaduhan dalam bulan ramadan ini, ormas-ormas jangan sweeping, tapi tahu-tahu Satpol PP malahan (sweeping)," ungkap Agung saat buka bersama di rumahnya, Jl Cipinang Cempedak, Jaktim, Minggu (12/6/2016) malam.
Kejadian ini menurutnya harus dijadikan pelajaran agar tidak lagi terulang di tempat-tempat lain. Apa yang dilakukan Satpol PP Pemkot Serang dinilai Agung tidak sesuai dengan norma kebangsaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan tidak jadi soal, mau yang puasa, mau yang tidak puasa. Itu masing-masing punya urusan," sambung Agung.
Pemkot Serang sendiri sudah menjelaskan bahwa razia yang dilakukan sudah sesuai Perda. Tapi menurut Agung, langkah yang diambil Satpol PP setempat tidaklah tepat.
"Banyak juga warga atau penduduk sana yang pekerja, buruh. Pelaksanaannya (aturan Pemda) jangan begitu lah. Ngono yo ngono ning ojo ngono," tuturnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto juga menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap razia yang dilakukan oleh Satpol PP Serang. Ia pun berencana akan mengunjungi Ibu Saeni yang mendapat donasi dari nitizen sebesar lebih dari Rp 265 juta itu.
"Pemda harus memberi tempat yang baik karena mereka berjualan untuk menafkahi keluarganya," kata Novanto, Minggu (12/6).
"Kalau ada hal kaya gitu harus diberi tempat. Nanti saya akan tinjau langsung," pungkasnya.
(elz/bag)











































