Penjaga Warung di Sukabumi Dibunuh, Polisi Periksa 6 Saksi

Penjaga Warung di Sukabumi Dibunuh, Polisi Periksa 6 Saksi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Minggu, 12 Jun 2016 19:34 WIB
Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom
Sukabumi - Polisi memeriksa 6 saksi terkait kasus dugaan pembunuhan terhadap penjaga warung di Sukabumi bernama Angesti Sistiana (19). Enam saksi yang diperiksa antara lain tetangga warung, teman, dan juga keluarga korban.

"Sudah ada enam orang yang diperiksa. Mereka adalah tetangga warung, teman korban dan juga keluarganya. Kita periksa secara maraton agar peristiwa ini cepat terungkap," ungkap Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur, kepada wartawan, Minggu (12/6/2016).

Angesti ditemukan tewas di warungnya dengan kondisi mengenaskan pada Sabtu (11/6) kemarin. Warung tempat korban bekerja bersebelahan dengan pabrik garment dan berada di lingkungan kontrakan yang padat. Beberapa barang di rumah korban juga dilaporkan hilang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter Forensik Nurul Aida Fathay
Nurul Aida Fathay, Dokter Forensik RSUD R Syamsudin, belum dapat memastikan apakah korban sempat diperkosa oleh pelaku atau tidak.

"Jenazah dikirim (Sabtu) sore, temuan pemeriksaan luar ada lecet, memar di bagian leher dan wajah. Tidak ada luka terbuka, ada resapan darah di leher (lebam), akibat kekerasan tumpul di lehernya," kata Nurul kepada wartawan, Minggu (12/6).

"Ada sample kita ambil untuk memastikan apakah ada persetubuhan atau tidak sebelum korban meninggal," lanjutnya.

Nenek korban bernama Sukimah (54) menuturkan, korban sudah lama tinggal dengan dirinya di Sukabumi. Sementara kedua orang tua korban Siswanto dan Siti berada di Lampung. Rencananya korban akan dimakamkan di Dusun 07 Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung Lampung Timur.

"Ayah dan ibunya di sana, saya ikut nganter sampai Lampung, semasa hidup cucu saya ini memang kerap bolak-balik ke Sukabumi. Teman-temannya banyak di sini, kadang suka main juga sama anak sini," tutur Sukimah.

"Sudah lama tinggal dengan saya, pas hari Sabtu kemarin saya pamit keluar rumah usai sahur. Sore hari saya kaget karena warung belum buka, pas saya buka saya liat cucu saya kondisinya sudah seperti itu," ujar perempuan yang dikenal dengan sebutan Mbok Imah itu kepada wartawan, Minggu (12/6).

Syahdan Alamsyah/detikcom
(rna/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads