(Baca juga: Pengelola Pelabuhan: Kampung Baru Muara Angke Dibongkar Setelah Lebaran)
"Itu juga dia waktu 2013 kita usir. Dia pindah lagi ke depan waktu kita bikin pasar ikan. Dari 2013 sudah tahu kok (akan digusur), boleh enggak bangun bangunan di atas laut?" ungkap Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Wilayah tersebut, menurut Ahok, dimiliki oleh Dinas Kelautan Perikanan Ketahanan Pangan DKI. Saat digusur, warga Kampung Baru juga sempat melakukan demo ke rumah Presiden Joko Widodo yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI.
(Baca juga: Rencana Ahok Bangun Tanggul di Muara Angke Terhalang Penduduk)
"Kan 2013 kita mau bangun, udah usir yang datang ke rumah Pak Jokowi dia demo itu loh. Jadi buka sendiri nancap lagi depan laut," kata Ahok.
Bahkan Pemprov DKI memberikan bantuan kerohiman bagi warga yang tinggal di rumah semi permanen itu. Untuk itu saat ini Ahok ingin tegas mengusir warga Kampung Baru apalagi kawasan tersebut dibutuhkan untuk waduk.
"Tiap kali RAB bikin dapat kerohiman sejuta, kecil-kecil kandang ayam juga mau dihitung, sudah dapat lagi, dia pindah lagi ke atas laut. Enggak bisa. Ada RT/RW enggak di laut itu saya tanya? Itu disewain," tegasnya.
(Baca juga: Ini Penampakan Pengerjaan Tanggul Penahan Banjir Rob di Muara Baru)
Masih belum diketahui apakah warga akan direlokasi ke rusun usai penertiban. Namun pihak pengelola Pelabuhan Muara Angka akan merekomendasikan bagi warga yang memiliki KTP DKI untuk direlokasi ke rusun.
"(Yang ditertibkan) 140-400 an KK. Begitu kita cek yang KTP DKI cuma 50-an. Itu pun banyak yang sudah tinggal di sini," tutup Ahok. (elz/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini