"Hujan deras semalam mulai pukul 23.00 sampai pukul 02.00 WIB pagi. Air mulai masuk subuh pukul 03.30 WIB ketinggiannya sekitar 40 cm," ujar warga Dusun Krajan, Desa Kedungringin, Khaeroni (40), saat ditemui di rumahnya, Rabu (8/6/2016).
![]() |
Khaeroni menuturkan daerah rumahnya memang rawan banjir. Banjir tertinggi diingatnya pada 2001 di mana waktu itu ketinggian air mencapai 100 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan air di dalam rumahnya sudah mulai surut sejak pukul 08.00 WIB. Sementara itu pantauan detikcom di lokasi nampak petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedang menyedot air.
"Kami mendapat informasi rob naik pukul 03.15 WIB dan 15 menit kemudian kami meluncur ke lokasi. Ketinggian air mulanya sekitar 40-100 cm sekarang sudah mulai surut," ujar petugas BPBD Ade Setiawan di lokasi yang sama.
![]() |
Di beberapa ruas jalan dan sawah milik warga tergenang oleh air. Beberapa kendaraan yang lewat pun harus dituntun karena mogok. Ada pula jalan penghubung di desa yang rusak parah karena genangan air. Genangan itu menyisakan lubang besar dan diberi batas oleh warga dengan bambu dan kayu.
Sepanjang jalan tampak sejumlah kasur sedang dijemur warga di depan rumahnya. Ada pula yang sedang kerja bakti membersihkan rumahnya. Wilayah yang tergenang air diantaranya dusun Krajan di Desa Kedungwringin dan Desa Kedungrejo. Kemudian dusun Wringinputih Desa Kabat Mantren dan dusun Kedungdandang Desa Tapanrejo. (ams/trw)