Rusuh Lapas Gorontalo, Polri: Ada Provokasi Napi, Bripda Kurniawan Dikeroyok

Rusuh Lapas Gorontalo, Polri: Ada Provokasi Napi, Bripda Kurniawan Dikeroyok

Idham Kholid - detikNews
Rabu, 01 Jun 2016 15:14 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar (Foto: Grandyos Zafna/detikFoto)
Jakarta - Kerusuhan terjadi di Lapas Kelas IIA Gorontalo. Polri mengatakan, ada ucapan provokasi dari napi yang menyulut emosi napi lainnya hingga terjadi pengeroyokan terhadap anggota polisi.

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, awalnya Bripda Moh Kurniawan bersama seorang pegawai kejaksaan sedang mengawal sejumlah tahanan yang akan bersidang di PN Gorontalo, Selasa (31/5/2016). Setelah selesai sidang, para tahanan diantar kembali ke Lapas.

"Ingin menandatangani BAP penyerahan tahanan di lapas tapi mendapat semacam perlakuan provokatif," kata Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada seorang napi yang mengeluarkan kata-kata provokatif, berdampak pada tindakan pengeroyakan yang dilakukan oleh para napi," sambungnya.

Boy menjelaskan, Bripda Kurniawan mengalami luka robek di tiga bagian tubuhnya akibat kena benda tajam. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kejadian di Lapas tidak berhenti pada pengeroyokan. Sekitar pukul 20.00 WITA, kerusuhan terjadi saat polisi hendak menangkap Edi Nur Kamiden yang merupakan pelaku penganiayaan terhadap Bripda Kurniawan.

"Ada perlawanan. Diawali ada perkataan provokatif napi, dan bahkan di antara mereka melempar petugas dengan berbagai macam termasuk bom molotov," ujar Boy.

Situasi di Lapas mulai kondusif pada Rabu (1/6/2016) sekitar pukul 02.00 WITA dini hari. Namun begitu, petugas polisi dan Brimob Polda Gorontalo masih berjaga di lokasi hingga kini.

(Baca juga: Rusuh di Lapas Gorontalo, Polisi Selidiki Bom Molotov yang Dilemparkan Napi) (idh/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads