.webp)
Selama ini trotoar di jalan protokol tesebut kerap terlihat semrawut dikarenakan banyaknya ojek mangkal dan pedagang kaki lima. Hasilnya, trotoar tidak berfungsi secara maksimal bagi pejalan kaki.
"Pada dasarnya trotoar adalah fasilitas umum bagi pengguna pejalan kaki bukan sebagai tempat parkir, berdagang dan pangkalan ojek sehingga perlu dikembalikan pada fungsi yang sebenarnya," kata Kasubdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Rabu (1/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Kegiatan penertiban trotoar (Dok Istimewa) |
Upaya pengembalian fungsi trotoar dilakukan dengan cara melakukan tindakan kepolisian secara sinergis. Kegiatan penertiban dalam rangka mengembalikan fungsi trotoar di Jl Jenderal Sudirman-Thamrin dilakukan sejak 17 Mei hingga 31 Mei 2016 didukung oleh 175 personel gabungan dari Ditlantas, Sabhara, Dishubtrans DKI dan Satpol PP.
 Kegiatan penertiban trotoar (Dok Istimewa) |
"Hasil selama kegiatan penertiban telah dilakukan penindakan dengan menilang ojek yang mangkal di trotoar sebanyak 192 pelanggar dan melakukan imbauan pedagang kaki lima untuk tidak berjualan di sepanjang trotoar," sambungnya.
Dari penilangan itu, aparat mengamankan 106 SIM dan 86 STNK. Polisi juga memberi teguran kepada 128 orang.
 Kegiatan penertiban trotoar (Dok Istimewa) |
Setelah dilakukan penertiban itu, diharapkan fungsi trotoar kembali sebagaimana mestinya yaitu sebagai tempat berjalan kaki yang nyaman.
 Kegiatan penertiban trotoar (Dok Istimewa) |
