Berada di Taman Segitiga Menteng yang lokasinya strategis, Tugu Tani diapit oleh tiga jalan: Jl Menteng Raya, Jl Prapatan dan Jl Arief Rachman Hakim. Frasa 'Tugu Tani' muncul lantaran tugu ini menggambarkan sepasang petani.
Patung pria digambarkan sebagai seorang petani lengkap dengan caping di kepalanya, menyandang bedil dan patung wanita yang sedang memberikan bekal makanan kepada sang pria. Dikutip dari Ensiklopedia Jakarta, Sabtu (28/5/2016), patung ini dibuat oleh pematung terkenal Rusia bernama Matvei Manizer dan Otto Manizer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kembali ke Tugu Tani, meski yang digambarkan di patung itu adalah sosok petani, namun rupanya maksud dari tujuan awal pembuatan patung itu adalah untuk menggambarkan sosok pahlawan. Ide awal pembuatannya berasal dari Soekarno yang ingin membuat patung mengenai perjuangan bangsa Indonesia.
Pada waktu itu yang dimaksud ialah perjuangan membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda. Diresmikan Presiden Soekarno tahun 1963, dengan menempelkan plakat pada vootstuk-nya berbunyi "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar".
(faj/faj)