"Katanya setelah selesai Golkar. Moga-moga tidak terlalu lama lagi. Kalau memang itu ada, ya memang berarti melihat ada kebutuhan. Tapi secara objektif memang harus ada penyegaran," kata Ketua DPP PAN Teguh Juwarno di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Meski begitu, Teguh menegaskan bahwa PAN tidak memburu-buru atau mendesak Presiden Jokowi. Jokowi diyakini paham kapan waktu yang tepat untuk merombak kabinet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran Golkar pun tidak dijadikan kekhawatiran oleh PAN. Menurutnya, dukungan Golkar ke pemerintahan justru menambah kekuatan.
"Tidak masalah. Lebih bagus kan. Kan selama ini kita, bangsa kita bangsa besar ngurus sendirian tdak akan sanggup, ngurus bareng-bareng," ucap Teguh.
Sebelumnya diberitakan, Ketum Golkar Setya Novanto, Sekjen Idrus Marham, Ketua Wantim Golkar Aburizal Bakrie, Bendum Robert Kardinal, dan juru bicara Nurul Arifin menemui Presiden Jokowi, Selasa (24/5). Idrus mengatakan, soal kursi menteri di kabinet untuk Golkar tidak dibicarakan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi yang berlangsung sekitar 1 jam sejak magrib tadi itu. Pertemuan lebih membahas hasil Munaslub.
"Kita sudah sampaikan memberikan dukungan kepada pemerintah tanpa syarat, semata-mata panggilan mengabdi kepada bangsa. Tidak ada syarat mau jadi menteri atau tidak," ujar Idrus.
(imk/tor)











































