Ratusan orangtua rapat dengan pihak sekolah, Kamis (12/5/2016). Rapat dimulai pada pukul 11.30 WIB dan hingga pukul 14.30 WIB, tidak ada tanda-tanda bakal usai.
Di tengah menanti hasil rapat, eks siswa berunjuk rasa. Salah satu siswa, Bagas Rizki Abilah, merasa jengkel dengan kepala sekolah yang justru membuat 'musibah' sehingga seluruh siswa IPA reguler tidak bisa lolos SNMPTN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kan sebelumnya ada komunikasi. Kami sempat tanya. Pak Bambang bilang verifikasi tanggung jawab siswa dan orangtua. Setelah dicari fakta bukan kami yang salah. Omongan kami jarang didengarkan. Waktu sebelum ini pernah protes terus dijawab, 'Yaudah kamu berarti kalah, ikut SBMPTN,' kami agak sakit hati," paparnya.
Mendikbud Anies Baswedan dan Menristek Dikti M Nasir menyebut 'musibah' yang dialami ratusan siswa SMAN 3 Semarang, disebabkan kesalahan input dari pihak sekolah. SNMPTN memakai komputer dan sistem berdasarkan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS) online. Berdasarkan penelusuran, ada data PPDS online yang tidak diisi oleh SMAN 3 Semarang.
Baca juga: Menristek Dikti Bicara Sistem Validasi Database Sekolah di SNMPTN 2016 (alg/try)