Cerita Siswa SMAN 3 Semarang Protes Kepsek soal SNMPTN tapi Malah Disalahkan

SNMPTN 2016

Cerita Siswa SMAN 3 Semarang Protes Kepsek soal SNMPTN tapi Malah Disalahkan

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 12 Mei 2016 14:59 WIB
Siswa SMAN 3 Semarang berunjuk rasa di sela pertemuan pihak sekolah dan orangtua, Kamis, 12 Mei 2016 (Foto: Angling Adhitya P/detikcom)
Semarang - SMAN 3 Semarang bergejolak. Ratusan siswa IPA reguler tak lolos SNMPTN 2016. Diduga kuat, ada kesalahan di pihak sekolah. Siswa pernah protes, tapi tak direspons.

Ratusan orangtua rapat dengan pihak sekolah, Kamis (12/5/2016). Rapat dimulai pada pukul 11.30 WIB dan hingga pukul 14.30 WIB, tidak ada tanda-tanda bakal usai.

Di tengah menanti hasil rapat, eks siswa berunjuk rasa. Salah satu siswa, Bagas Rizki Abilah, merasa jengkel dengan kepala sekolah yang justru membuat 'musibah' sehingga seluruh siswa IPA reguler tidak bisa lolos SNMPTN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagas sempat mengadu ke kepala sekolah soal kejanggalan tidak lolosnya siswa ke PTN. Kala itu, kepala sekolah justru seolah menyalahkan siswa. Para siswa sebenarnya juga sudah melakukan perhitungan mandiri dan menemukan kejanggalan dan melaporkannya ke pihak sekolahan.

"Kemarin kan sebelumnya ada komunikasi. Kami sempat tanya. Pak Bambang bilang verifikasi tanggung jawab siswa dan orangtua. Setelah dicari fakta bukan kami yang salah. Omongan kami jarang didengarkan. Waktu sebelum ini pernah protes terus dijawab, 'Yaudah kamu berarti kalah, ikut SBMPTN,' kami agak sakit hati," paparnya.

Mendikbud Anies Baswedan dan Menristek Dikti M Nasir menyebut 'musibah' yang dialami ratusan siswa SMAN 3 Semarang, disebabkan kesalahan input dari pihak sekolah. SNMPTN memakai komputer dan sistem berdasarkan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS) online. Berdasarkan penelusuran, ada data PPDS online yang tidak diisi oleh SMAN 3 Semarang.

Baca juga: Menristek Dikti Bicara Sistem Validasi Database Sekolah di SNMPTN 2016 (alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads