Tuty dikenal sebagai perempuan yang aktif berorganisasi dan berlembaga di negara. Selain menjadi menteri, dia juga sempat menjadi anggota Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR).
Dia menjabat Menteri Negara Peranan Wanita Kabinet Pembangunan VII pada 1998 dan Menteri Negara Peranan Wanita (Menperta) Kabinet Reformasi Pembangunan. Sebagai anggota MPR, Tuty sempat menduduki gedung parlemen pada beberapa periode yaitu tahun 1999-2004, anggota MPR RI periode 1992-1997 dan periode 1997-2002 serta anggota Badan Pekerja (BP) MPR RI Ad Hoc II 1997/1998.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menutup usia, Tuty sempat menjabat Rektor Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA). Beberapa undangan ceramah yang sempat dihadiri Tuty antara lain, MAWA (Malaysia Asosiation of Western Australia), Perth Australia, berceramah di Kerajaan Brunei Darussalam tahun 1987 dan 1988, Pembicara pada Forum Perdana EHWAL ISLAM, di Johor Bahru Malaysia pada tanggal 24 Mei 1997 (menyambut Tahun Baru Islam)dan menjadi Pembicara pada Tabligh Akbar Hijriah di Stadium Negara Singapore (Audensi: 60.000 orang).
Semasa hidupnya, Tuty tak hentinya melahirkan karya-karya yang patut untuk dikenang. Hingga akhir hayatnya dia telah menerbitkan 30 buku diantaranya, Wanita dalam Nuansa Peradaban, Strategi Dakwah di Majelis Taklim dan Membangun Kesadaran Beragama. (aws/aws)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini