Ini Sebab Rustam Belum Ngantor di Badiklat DKI Hari Ini

Ini Sebab Rustam Belum Ngantor di Badiklat DKI Hari Ini

Yulida Medistiara - detikNews
Kamis, 28 Apr 2016 20:05 WIB
Rustam Effendi. Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta - Eks Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi dimutasikan ke Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) DKI Jakarta. Namun hingga pagi ini Rustam masih belum terlihat di kantor barunya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika mengatakan bahwa Surat Keputusan mutasi Rustam ke Badiklat DKI terbit sejak Rabu (27/4) kemarin. Namun, SK tersebut belum sampai di tangan Rustam sehingga hari ini Rustam tidak terlihat ngantor.

"SK baru sampai tadi di wakil, tapi tadi sudah disampaikan ke pak Rustam. Kalau dia sudah menerima SK itu dia lapor ke Kabadiklat selanjutnya langsung pindahkan absennya dan bisa langsung kerja," ujar Agus di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (28/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rustam dimutasi ke Badiklat DKI karena dinilai dapat memberikan nasihat sebagai eks Walkot Jakut. Menurut Agus hal itu lebih baik, daripada Rustam dipindahkan ke Balai Kota.

"Mengapa di Badiklat karena tugas-tugas di Badiklat yang memungkinkan mantan pejabat itu supaya mampu ceramah, membantu analisis, bisa membantu fasilitator kalau di sini, masa bantu ngetik," ujar Agus.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sejak Rabu (27/4) kemarin resmi menjadi Plt Wali Kota Jakarta Utara, menggantikan Rustam Effendi. Menurut Agus, alasan pengunduran diri Rustam sebagai Walkot Jakut karena terkait kinerja. Selain itu juga terkait dengan persoalan rumah tangga.

"Pada saat di sini dia mengungkap banyak alasan, dia bilang 'Kan gua dibilang sudah enggak mampu kerja. Ya sudah daripada Pak Gubernur repot ya sudah jadi gua mundur aja'," kata Agus menirukan ucapan Rustam.

"Itu hanya alasan di bibir, tapi yang saya tahu tidak ada yang menyangkut dengan gubernur tapi ada lainnya yang saya tahu. Tetapi memang dia menghadapi sebuah problematika karena konsekuensi logis dari posisi jabatannya di keluarga, anak, istri dan sebagainya. Ketika seorang pejabat publik maka ranah publiknya semakin sempit karena publiknya luas. Kalau dia masih eselon II tidak ada yang peduli tetapi kan ini menjadi sorotan. Jadi memang pejabat itu harus siap terhadap konsekuensinya," imbuhnya.

Eks Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengundurkan diri dari jabatannya. Ia menyampaikan terima kasih dan maaf kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat memberikan surat pengajuan pengunduran diri.

Saat memberikan surat pengunduran diri sebagai Walkot Jakut, Agus menyebut alasan itu tidak diberitahukan kepada Ahok. Saat Agus menemani Rustam bertemu Ahok, Agus menyebut Rustam hanya menyampaikan terima kasih dan meminta maaf.

"Dia hanya mengucapkan terima kasih dan maaf," ujar Agus. (bag/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads