Biaya Pengiriman Jenazah yang Menambah Duka

Biaya Pengiriman Jenazah yang Menambah Duka

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Kamis, 28 Apr 2016 12:28 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Basith Subastian
Jakarta - Tahun 2013 lalu, ada cerita tentang seorang pesepak bola asal Kamerun, Salomon Begondo, yang meninggal dunia di Indonesia. Saat hendak dipulangkan ke negaranya, biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 130 juta. Tak ada biaya, jenazah pun sempat tersimpan lama di rumah sakit.

Kisah Salomon adalah salah satu dari sekelumit cerita tentang masalah biaya pengiriman jenazah. Tak ada yang jelas, seberapa besar biaya resminya. Untuk setiap kasus berbeda-beda, tergantung arah tujuannya. Tak jarang, ada yang mematok harga seenaknya, memanfaatkan duka keluarga yang 'rela' merogoh kocek berapa pun demi momen terakhir bersama keluarga yang meninggal dunia atau memulangkan jenazah agar bisa dimakamkan di kampung halaman.


Cerita lain datang dari seorang TKI bernama Tusikin yang meninggal dunia di Taiwan pada 2013 lalu. Dia ditawari biaya pemulangan jenazah mencapai ratusan juta rupiah, namun setelah ditawar harganya menjadi Rp 43 juta. Dengan harga itu pun keluarga masih keberatan. Ibunda Tusikin akhirnya mencari dana ke mana-mana, demi bisa melihat anaknya untuk terakhir kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vice President Cargo Bus Angkasa Pura II, Siswanto, mengatakan jumlah pengguna jasa kargo pengiriman jenazah di Bandara Soekarno-Hatta cukup tinggi. Pada 9 April lalu, AP II membuat program layanan satu pintu untuk pengiriman jenazah, dan sejak itu ada sekitar 40 pengiriman yang sudah dilakukan. Artinya, bila dirata-rata, ada sekitar dua pengiriman jenazah dalam sehari.

Selama ini, jenazah dikirim lewat event organizer atau calo-calo yang mematok harga tinggi. Tak semua orang tahu bagaimana prosedur pengiriman jenazah yang benar. Tak heran, harga yang ditawarkan pun tidak jelas.

"Dari pengalaman kita di lapangan, keluarga biasanya datang saja di airport, lalu mereka ingin mengantar sanak keluarganya yang meninggal, ibaratnya berapa pun biaya akan dibayarkan," terang Siswanto saat berbincang dengan detikcom, Kamis (28/4/2016).

Siswanto pernah menemukan beberapa kasus pengiriman jenazah yang dipatok dalam jumlah besar. Ada pengiriman ke kota Medan dari Jakarta dipatok sampai Rp 20 juta. Ada juga yang lebih dari itu. Padahal harga sebenarnya, bisa jauh lebih murah.

Karena itu, AP II membuat layanan satu pintu untuk memudahkan keluarga yang hendak mengirim jenazah. Mereka menggandeng mitra yang memberikan servis bernama Human Remains Service.Β 


Anda pernah punya pengalaman mengirim jenazah menggunakan pesawat? Bagaimana cerita saat proses pengurusannya? Benarkah biayanya sangat mahal? Menurut Anda, bagaimana solusinya terkait masalah ini? Silakan berbagi cerita ke masalahsolusi@detik.com. Jangan lupa sertakan nomor kontak Anda. (mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads