"Jadi memang selama ini pengiriman jenazah itu menjadi problem. Indikasinya setiap orang yang mau kirim selalu tanya bagaimana caranya. Makanya kita bentuk jalur satu pintu di mana ada ketentuan untuk mengelola itu, dan kita juga bekerja sama dengan orang yang punya kapasitas soal itu," ucap Budi Karya di sela-sela kegiatan sidak Menko Rizal Ramli di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (25/4/2016).
Layanan itu dikenal dengan Human Remain Services (layanan kargo jenazah), yang mulai diterapkan pada 9 April 2016 di Bandara Soekarno-Hatta. Intinya, layanan ini memudahkan pengiriman jenazah dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta hingga ke lokasi akhir dengan standar penanganan yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya kemarin kita terjalin satu komunikasi, di mana ada satu fasilitas yang dimiliki di Soekarno-Hatta ini bisa menggunakan yang relatif dikenai biaya. Tapi perlu diingat, kalau dia nggak mau pakai cara itu ya nggak apa-apa," tuturnya.
"Kalau calo itu kan di mana-mana. Itu kan profesi paling tua, jadi kita akan berantas segera," tegas Budi.
Adanya layanan ini diharapkan akan meningkatkan ketertiban, keamanan dan juga dapat membatasi orang atau kendaraan yang tidak memiliki izin masuk atau pass Bandara agar tidak memasuki Daerah Keamanan Terbatas.
AP II memberikan bebas biaya untuk layanan ini khusus bagi jenazah TKI, keluarga yang tidak mampu, serta jenazah penumpang pesawat yang karena sesuatu hal meninggal di dalam perjalanan atau di bandara.
(bal/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini