Rumah Raden Saleh terletak di sisi tengah rumah sakit, tepatnya di depan taman utama. Bangunan dua lantai berwarna krem itu terlihat klasik dan cantik.
Halaman bangunan beralaskan keramik kuno merah bata dengan beberapa anak tangga melengkung di depannya. Bagian atap sisi utama berbentuk runcing dengan nuansa Eropa. Pintu-pintu bangunan tinggi dan lebar dihiasi ornamen-ornamen menarik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu keunikan ornamen adalah relief buah anggur di halaman gedung yang terdiri dari 17 ruangan ini. Ornamen ini tidak lazim karena biasanya arsitek memilih ornamen motif. Keunikan lainnya, menurut Arya, adalah bentuk bangunan yang tidak siku.
Selain itu, bentuk atap yang terdiri dari 3 bagian namun menyatu juga merupakan kesulitan tersendiri bagi arsitek. Arya menyebut rumah Raden Saleh dibangun berdasarkan prinsip ketukangan. Artinya, Raden Saleh tidak menggambar desain secara detail, namun lebih banyak berimprovisasi dan menampilkan nilai-nilai seni yang kuat.
"Dia lebih banyak menggambarkan prinsip," ucapnya.
Namun sayangnya kini kondisi gedung tersebut memprihatinkan. Banyak bagian bangunan yang telah rusak, khususnya di lantai 2. Atap bangunan banyak mengalami kebocoran di sana-sini. Lantai kayu di lantai 2 banyak yang telah lapuk dimakan rayap dan berlubang.
![]() |
Menurut Arya, salah satu penyebab kerusakan lantai adalah karena penyesuaian penggunaan gedung. Lantai kayu dilapisi dengan kayu lapis tambahan dan karpet karena selama ini ruangan dipasangi AC. Namun karena atap bocor, karpet menjadi basah dan menyebabkan kayu lapis lembab sehingga banyak dimakan rayap.
![]() |
Β
"Ini yang mengkhawatirkan. Rumah Raden Saleh ini seperti nenek tua yang butuh perawatan mendesak," kata Arya.
Saat ini Arya dan tim telah merampungkan penelitian dan dokumentasi awal untuk mengetahui kondisi serta tingkat kerusakan rumah Raden Saleh. Selanjutnya, tim akan melakukan revitalisasi dengan terlebih dahulu melakukan analisasi konstruktif.
"Kami sudah mengetahui tingkat kerusakan dan titik-titiknya. Namun bagaimana cara memperbaikinya, butuh analisa lagi," ujarnya.
![]() |
Bukan perkara mudah untuk merevitalisasi tempat bersejarah seperti rumah Raden Saleh, karena orisinalitas bangunan harus dipertahankan. Selama ini penelitian yang dilakukan tim juga tidak merusak bangunan. Yakni menggunakan gelombang dan berbagai teknologi terbaru lainnya.
Kendala lainnya, diakui Arya, ada pada dana. Saat ini proses revitalisasi terhambat karena minimnya dana yang tersedia. Sementara proses penelitian dan dokumentasi awal telah rampung berkat sokongan dana dari Kedubes AS.
"Sementara ini kami sudah berbicara dengan Kemendikbud dan Pemprov DKI Jakarta untuk pendanaan selanjutnya," kata Arya.
(khf/aan)