Lagi, Calon TKI Dideportasi dari Korsel karena Idap TBC

Laporan dari Seoul

Lagi, Calon TKI Dideportasi dari Korsel karena Idap TBC

M Aji Surya - detikNews
Jumat, 22 Apr 2016 10:28 WIB
Foto: M Aji Surya/detikcom
Seoul - Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, John A Prasetio, benar-benar merasa geram. Masalah sertifikat abal-abal bagi calon pekerja Indonesia masih menjadi isu yang tidak ada ujungnya. Akibatnya, masyarakat dirugikan dan citra bangsa dipertaruhkan.

Setelah seorang calon TKI dari Purwodadi dipulangkan saat tiba di bandara Incheon gara-gara mengidap TBC, kini giliran warga Indramayu, Jabar berinisial SU. Tiba tanggal 19 April 2016, pemuda yang terlahir tahun 1992 itu terpaksa dideportasi hari berikutnya. Sama seperti sebelumnya, dalam medical check-up di bandara, ia terbukti tidak layak bekerja karena mengidap penyakit TBC.

Kenyataan tersebut menambah daftar panjang WNI yang disuruh pulang Pemerintah Korea karena alasan kesehatan. Hal ini juga menggarisbawahi masih adanya praktik tidak benar alias kongkalingkong antara klinik tertentu dengan calon pencari kerja. "Indonesia termasuk ranking tinggi untuk calon pekerja yang dideportasi," ujar seorang petugas di bandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Baru Injakkan Kaki di Bandara Korsel, WNI Dideportasi karena Sakit TBC

Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, John A Prasetio sendiri sudah merasa "gerah" dengan praktik yang tidak terpuji tersebut. Ia mengaku telah mengirim surat pengaduan untuk perbaikan namun deportasi kembali terulang sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu citra pekerja Indonesia secara keseluruhan.

"Praktik pemberian sertifikat abal-abal ini tidak bisa dibenarkan sama sekali apapun alasannya. Anehnya kok ya terjadi lagi. Saya minta Jakarta membentuk Tim Gabungan lintas kementerian untuk menginvestigasi permasalahan tersebut. Praktek seperti ini dipastikan merugikan banyak pihak. Ingat, Indonesia adalah bangsa besar yang harus menunjukkan kedisiplinan di depan bangsa lain," ujar John Prasetio dengan nada agak marah, Jumat (22/4/2016).

Yang unik dari kasus SU, kabarnya yang bersangkutan telah mengetahui dirinya mengidap TBC aktif sejak sebelum berangkat ke Korea Selatan. Bahkan juga mengaku ada kesepakatan dengan klinik bahwa kalau terjadi apa-apa di kemudian hari maka tanggung jawab akan dipikulnya seorang diri. (trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads