"Daffa sebetulnya mencerminkan kegalauan pejalan kaki, bagaimana trotoar diakses oleh pemotor. Kami mengapresiasi aksi Daffa meski kami tidak menyarankan anak-anak melakukan hal itu," jelas pendiri KPK, Anthony Ladjar, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (19/4/2016). Β
Anthony pernah menghalau pemotor yang naiktrotoar di kawasan Kota, Jakarta. Aksinya dulu sempat menjadi viral karena Anthony menghalangi motor di trotoar dengan tidur telentang pada Juni 2011.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya tidur di trotoar dulu itu karena berdiri terus, jadi capek hehehe," kenangnya.
(Baca juga: Mengusir Pemotor dari Trotoar dengan Telentang di Jalan)
Sejak itu, anggota KRL Mania yang juga pesepeda ini membuat gerakan untuk menyadarkan pentingnya trotoar bagi pejalan kaki. Bahkan, beberapa gerakan KPK terinspirasi dari anak kecil dan anak muda.
![]() |
"Dia (Daffa) patut diacungi jempol. Kami mendirikan KPK inspirasinya dari anak saya yang menanyakan kenapa di trotoar ada motor. Kami belajar dari anak kecil yang juga diajari di sekolahnya. Bahkan di Bandung, pencetus KPK adalah anak SMA," jelas Anthony.
Aksi Daffa yang menghalangi pemotor di trotoar dengan sepedanya hari Jumat (15/4) ternyata difoto dan direkam oleh pengguna jalan dan menyebar di media sosial. Netizen memuji aksi Daffa dan banyak komentar positif mengalir. Aksi itu terjadi di Jalan Jendral Sudirman, Semarang, yang berjarak hanya 100 meter dari rumahnya. Jalan itu biasa macet sehingga beberapa pemotor mencari jalan pintas dengan naik trotoar, jalur khusus untuk pejalan kaki.
(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini