"Tunggu pemeriksaan polisi. Saya juga mau tegur Uber kan kesepakatannya sebelum ada izin dia enggak boleh mengoperasikan. Kenyataannya malah seperti ini. Kalau petugas mah sudah benar," ujar Andri saat berbincang, Kamis (14/4/2016).
"Masa orang mau kabur terus membahayakan orang kita harus lembut-lembut? Kalau di luar negeri sudah disuruh tiarap dan tangan di atas kepala kayak di Amerika. Untung saja yang keserempet bukan saudara atau keluarga kita," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andri pun menjelaskan kronologi penertiban di kawasan Casablanca yang berujung aksi kekerasan terhadap sopir Uber pada Rabu (13/4). Saat itu, kata Andri, sopir yang menabrak mobil Dishub juga menabrak mobil lain sambil ugal-ugalan ketika dikejar.
"Taksi pelat hitam Uber saat mau diderek sopirnya tabrak mobil Dishub, pas dikejar, dia tabrak lagi mobil lain sambil ugal-ugalan dikejar Dishub dan petugas berhasil amankan. Saya perintahkan anggota untuk lapor polisi agar masalahnya jelas dan terang," urai mantan Camat Jatinegara ini.
Meski demikian ia tidak bisa menyetujui aksi kekerasannya terhadap pengemudi mobil tersebut. "Harus diperiksa itu orang," tegasnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Seksi Operasional Pengawasan dan Pengendalian Sudinhubtrans Jakarta Selatan, Laura Leonika Harianja, membenarkan pernyataan Andri. Dia mengungkapkan kala itu tim dereknya tengah melakukan penderekan mobil di Palu Batu kolong fly over Casablanca.
Namun saat hendak diderek oleh petugas, mobil tersebut berupaya kabur. Petugas awalnya tidak tahu kalau mobil itu merupakan salah satu milik Uber. Petugas derek pun langsung mengejar mobil bermerek Hyundai dengan nopol B 1438 SON itu hingga Kota Kasablanka.
"Ketika dipalangi, Uber tersebut menabrak mobil petugas sampai bamper belakang mobil rusak dan pelat nomor depan taksi Uber itu pun rusak. Ketika hendak diminta untuk keluar mobil dan berbicara dengan petugas, sopir taksi Uber tidak kooperatif dan tetap menghindar," terang Laura.
"Akhirnya mobil dipaksa dipinggirkan dan langsung kita derek ke Sudin Jakarta Selatan. Tidak ada kekerasan yang terjadi. Tapi untuk sementara (tim derek) tidak bertugas dulu karena kita sedang selidiki baik dari petugas maupun Uber," pungkasnya.
Ayunda/detikcom |
Seperti diberitakan sebelumnya, foto seorang pengendara mobil diamankan petugas Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtras) Jakarta Selatan karena menabrak mobil dinasnya di kawasan Casablanca tengah menjadi buah bibir netizen. Ini karena pengendara itu dilihat para saksi diperlakukan kasar petugas Dishub.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/4) siang di dekat fly over Kasablanka. Bermula saat pengemudi itu menabrak kendaraan petugas Dishub yang kemungkinan tengah berpatroli.
Si pengendara turun dan meminta maaf ke petugas Dishub. Tapi, seperti yang beredar di Medsos, petugas itu malah bertindak kasar ke pengendara itu, yang belakangan diketahui sopir Uber.
Ulah tak terpuji petugas Dishub itu di depan banyak saksi mata. Banyak yang menyayangkan karena tindakan kasar berlebihan.
"Orangnya sudah minta maaf dan ampun tapi malah dikeroyok sama 3 petugas Dishub. Sampai kepalanya bapak ini dijedot-jedotin ke bemper mobil," tulis Shendy yang dilihat detikcom di akun path yang beredar di media sosial.
Tak hanya itu, ketika orang-orang yang berada di sekitar lokasi hendak melerainya tetapi sang petugas Sudinhubtrans malah justru berbalik menyerang. "Orang-orang yang mau misahin malah dipukul dan teriak-teriak 'Gue petugas! Lo diem aja gue petugas!'," kisahnya lagi.
Kabarnya mobil pengendara itu parkir sembarangan dan hendak ditertibkan. Kemudian bergerak hendak pergi, hingga menabrak kendaraan petugas. Tapi ya itu tadi tak sedikit saksi yang melihat tindakan kasar yang tak pantas dari seorang petugas. (aws/dra)












































Ayunda/detikcom