Ahok: 'Manusia Perahu' di Luar Batang Tak Usah Bikin Sinetronlah

Ahok: 'Manusia Perahu' di Luar Batang Tak Usah Bikin Sinetronlah

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 14 Apr 2016 15:45 WIB
Foto: Bisma/detikcom
Jakarta - Sejumlah warga eks Luar Batang memilih bertahan menjadi 'manusia perahu' ketimbang pindah ke rumah susun. Alasannya mulai dari jarak rusun yang terlalu jauh hingga fasilitas yang dirasa tak menunjang hidup kaum nelayan itu. Ini tanggapan Ahok.

"Jadi siapa yang mau menyengsarakan siapa? Enggak usah bikin film sinetronlah," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Persoalan lokasi rusun untuk mereka yang terlalu jauh untuk mengakses lautan tempat mencari hasil laut sudah berusaha diatasi. Ahok menyediakan Rusun Marunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maksud saya, kalau kamu profesi nelayan, kenapa sih enggak mau pindah ke Rusun Marunda? Kan dekat juga," kata Ahok.

Ahok juga menyiapkan tambak di Pulau Seribu. Bila tambak itu sudah jadi, nelayan juga boleh mengakses tambak itu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sudah menyediakan fasilitas bagi keluarga yang tinggal di Rusun Marunda, yakni bus gratis, bus sekolah, bus TransJakarta, pinjaman modal Rp 5 juta hingga Rp 10 juta, Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga perawat untuk menjamin problem kesehatan teratasi.

"Jangan seolah-olah kasihan. Dia yang kurang ajar menyengsarakan keluarganya," ujar Ahok.

Untuk penduduk tergusur yang tak punya KTP DKI Jakarta, Ahok punya kebijakan. Bila profesinya jelas, mereka bisa segera membuat KTP.

"Kalau bukan KTP Jakarta, kalau profesi kamu enggak jelas ya pulang kampung dong. Kalau profesi kamu jelas, minta tetangga dua orang buat saksi, kami kasih KTP DKI loh," kata Ahok. (dnu/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads