Aksi kejahatan itu antara lain penembakan Hasman Sao yang terjadi pada 7 November 2012. Sepekan kemudian tepatnya 16 November 2012 terjadi pembunuhan sadis terhadap 2 anggota Polsek Poso Pesisir yakni Andi Sapa dan Sudirman.
Enam anggota kelompok Santoso disebut juga berasal dari Taman Jeka. Sejumlah warga juga terindikasi menjadi simpatisan kelompok Santoso. Pada Kamis, 7 April 2016 detikcom menyusuri Dusun Taman Jeka yang oleh aparat keamanan ditetapkan sebagai zona merah karena pernah menjadi basis kelompok dan simpatisan Santoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Perjalanan dimulai dari Markas Polsek Poso Pesisir, kurang lebih 15 kilometer dari Taman Jeka. Dari Mapolsek Poso Pesisir sampai daerah Lape bisa ditempuh menggunakan mobil roda empat atau sepeda motor.
Baca juga: Menyusuri Taman Jeka, Basis dan Titik Awal Pelarian Kelompok Santoso
Namun dari Lape menuju Taman Jeka hanya bisa menggunakan kendaraan sepeda motor trail atau mobil 4WD karena kondisi jalanan kurang 'bersahabat'. Jalanan berliku-liku, naik dengan kemiringan 60-70 derajat lalu turun dengan kecuraman yang sama.
Kepada Desa Masani Jono Nasar Kolompo ikut bersama kami naik ke Taman Jeka. Kami melintasi area perkebunan kakao yang berbatasan langsung dengan hutan lindung. Ada rumah penduduk namun tak banyak. Kurang lebih jarak antar rumah penduduk 1 kilometer.
![]() |
Di tengah perjalanan, tepatnya di sebuah perkebunan kakao seorang pria berkaus dan celana sepanjang bawah lutut menyapa kami. Rupanya dia tengah mencari tumpangan. Kepala Desa Masani Jono Nasar yang kebetulan mengendari motor sendirian memberi tumpangan. Sang pria berhenti di sebuah perkebunan kakao.
Sampai di Taman Jeka, Kades Jono kebingungan karena merasa tidak kenal dengan pria tersebut. "Anda kenal dengan pria tadi?" tanya Jono kepada Sakti anggota Polsek Poso Pesisir yang mengantar kami.
"Tidak. Saya kira Bapak kenal," jawab Sakti.
Jono kemudian mencoba mencari informasi dari personel Satuan Tugas Tinombala gabungan TNI dan Polri yang bertugas di Taman Jeka. Namun tak satu pun dari mereka yang mengenal pria misterius tersebut. "Tapi ya sudahlah yang penting tak terjadi apa-apa," kata Jono.
Baca juga: Tentang Taman Jeka yang Pernah Terlupa lalu Jadi Basis Kelompok Santoso
Di pusat dusun hanya ada beberapa rumah. Siang hari itu sejumlah warga nampak istirahat di rumah setelah setengah hari beraktivitas di kebun. Beberapa warga pria bergegas ke masjid saat azan berkumandang. Suasana di pusat dusun berlangsung wajar dan biasa seperti lazimnya kehidupan bermasyarakat.
Suasana agak menegangkan terasa saat detikcom mencoba melintas di batas dusun menuju area zona merah yang letaknya persis di bagian atas Dusun Taman Jeka. Antara pusat dusun dengan zona merah itu dibatasi oleh kebun kakao dan Sungai Masani.
Seorang petugas keamanan yang menyertai detikcom menuju Suangai Masani menunjukkan sikap siaga. Sesekali matanya menyapu sekeling. Menurut dia situasi di batas Dusun Masani ini tak bisa diprediksi.
Dari atas Pegunungan Biru bisa saja kelompok teroris melihat kami yang tengah berada di tepi Sungai Masani. Sementara kami tak bisa mengetahui keberadaan mereka.
"Dari atas sana bisa saja mereka melihat kita menggunakan teropong, kita tak bisa tahu," kata dia.
"Di sini antara simpatisan (Santoso) dan bukan sulit dibedakan," dia menambahkan.
(erd/nrl)