Menyusuri Taman Jeka, Basis dan Titik Awal Pelarian Kelompok Santoso

Poso - Tim Satuan Tugas Operasi Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso. Sejak awal tahun 2016 ini kelompok Santoso yang bersembunyi di Pegunungan Biru itu mulai terdesak.

Namun karena sulitnya medan dan lebatnya hutan di Pegunungan Biru, hingga kini Satgas Tinombala belum berhasil melumpuhkan Santoso dan pengikutnya.  Seperti apa sebenarnya medan di jalur pelarian kelompok Santoso?

Pada Rabu kemarin detikcom menyusuri salah satu tempat yang menjadi titik awal pelarian kelompok Santoso. Lokasi itu berada di Dusun Taman Jeka, Desa Masani, Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Dusun Taman Jeka berada di salah satu lereng Pegunungan Biru, Poso, Sulawesi Tengah.  Di salah satu bagian di Dusun Taman Jeka itulah diduga pernah dijadikan sebagai tempat latihan militer kelompok Santoso.

Di Taman Jeka inilah untuk pertama kali polisi menemukan ada kelompok Santoso.

Jejak kejahatan kelompok Santoso juga terjadi di Taman Jeka. Salah satunya adalah pembunuhan  terhadap dua anggota Polsek Poso Pesisir.

Taman Jeka juga disebut menjadi salah satu basis kelompok Santoso. Sebagian besar anggota dan simpatisan kelompok Santoso berasal dari Taman Jeka. Ada yang warga asli atau pendatang yang nikah dengan orang Taman Jeka. Tak heran jika tempat itu kemudian ditetapkan sebagai zona merah.

Dusun Taman Jeka bisa ditempuh selama 1 jam 30 menit dari Poso Kota. Dari Poso Kota perjalanan bisa menggunakan mobil sampai Dusun Lape.

Dari Lape ke Taman Jeka disarankan untuk menggunakan motor trail atau mobil 4WD. Hal ini karena rute sepanjang 6 kilometer yang akan dilalui sangat curam dengan kondisi jalan sebagian licin dan penuh batu.

Menggunakan motor trail, detikcom menyusuri jalan setapak menuju Taman Jeka. Kondisi jalanan kurang 'bersahabat'. Jalanan berliku-liku, naik dengan kemiringan 60-70 derajat lalu turun dengan kecuraman yang sama.

Kami melintasi area perkebunan kakao. Ada rumah penduduk namun tak banyak. Kurang lebih jarak antar rumah penduduk 1 kilometer.

Kurang lebih 30 menit perjalanan dari Dusun Lape, kami tiba di Dusun Taman Jeka yang berpenghuni sekitar 77 keluarga dengan jumlah warga kurang lebih 200-an.

Mereka tinggal tersebar. Ada yang di bagian datar, ada juga yang memilih di lereng-lereng pegunungan. Warga Taman Jeka sangat ramah. Tanda-tanda bahwa kelompok dan simpatisan Santoso pernah ada di sini seolah tak ada.

Namun, di belakang Taman Jeka inilah diduga pernah dijadikan tempat pelatihan militer kelompok Santoso. Di tempat ini juga Kelompok Santoso memulai pelariannya.

Mereka lari ke hutan belantara di Pegunungan Biru. Sebagai gambaran, Pegununungan Biru ini terdiri dari kurang lebih 3 lapis gunung. Di gunung bagian terdepan dari Taman Jeka, selain hutan ada juga area kebun kakao.

Namun sejak diberlakukannya operasi perburuan kelompok Santoso daerah itu masuk Zona Merah yang tak boleh dilintasi warga. Di belakang gunung itu ada dua gunung lagi dengan hutan yang lebat, lembah yang curam dan cuaca yang sering berubah-ubah.



Kelompok Santoso melarikan diri ke atas Pegunungan Biru itu hingga sampai ke daerah Napu.  Sulitnya medan menjadi kendala Tim Satgas Tianombala TNI-Polri dalam menangkap Santoso dan pengikutnya.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriady mengatakan, Tim Satgas Tinombala gabungan TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso.  Tanda-tanda keberedaan kelompok ini sudah diketahui.

Namun karena luasnya Pegunungan Biru dan sulitnya medan menjadi salah satu kendala. Saat ini Satgas Tinombala telah memutus pergerakan kelompok Santoso agar tak mendapat pasokan logistik.

"Kita lakukan pengepungan. Tanda-tanda sudah ada, tapi memang belum dapat. Pergerakan mereka (kelompok Santoso) kita perketat baru kemudin komunikasi (diputus)," kata Rudy kepada wartawan di Mapolres Poso, Kamis (7/4/2016).

(erd/dhn)