"Saya bilang sama Dubesnya, 'Jual ke kami murah-murah.' Eh kemarin dia (Dubes Inggris) datang kayak ngemis (dan berkata), 'Lu jadi beli enggak? Ini ada yang mau bayar lebih mahal ini' ," kata Gubernur DKI bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Ahok berbicara pada sambutan untuk pengenalan awal Jakarta Fashion and Food Festival ke-13. Seratusan hadirin nampak bengong dengan yang disampaikan Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahok, oknum pegawai Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI membikin lambat pembelian lahan itu. Gara-garanya, dugaan Ahok, tak ada komisi dari pembelian lahan itu yang bisa masuk ke kantong para PNS itu. Para oknum PNS itu terancam dipecat.
"Saya curiga ini karena enggak ada komisi kayaknya. Kalau ada komisi, cepet. Kalau enggak ada komisi, lambat di DKI. Biasa. Saya lagi mau suruh tangkap ini, lagi saya cari-cari alasan," kata Ahok disambut tawa ratusan hadirin.
Ahok menjelaskan, lahan yang bisa didapat dari Kantor Kedutaan Besar Inggris itu akan dibuat menjadi taman dan arena unjuk rasa. Kawasan di depan Bundaran HI itu mempunyai Koefisien Luas Bangunan (KLB) 14, artinya 1 hektare itu berarti bisa mendirikan 1,4 juta meter persegi bangunan naik ke atas.
"Kami mau bikin taman saja, biar orang demonstrasi kagak (tidak) bikin macet. Lu (Anda) demo di situ saja deh, gede. Mau lihat HI doang kan. Jangan mau kalah sama London dong," ujar Ahok. (dnu/rvk)











































